Keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno menggandeng Cina untuk membiayai BUMN di Indonesia dainggap oleh responden bahwa Menteri Rini Soemarno telah "menjual" Indonesia ke Tiongkok. "Dia (Rini Soemarno) telah menjual Indonesia ke asing (Tiongkok) sampai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp 520 triliun. Ini sangat merendahkan Indonesia. Dia juga mau gadaikan Indonesia
Hal lain terbukti dalam kasus projek "Telin-3 yaitu pembangunan fasilitas data center dan hub telekomunikasi di Jurong, Singapura, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang mendukung rencana bisnis Telkom yang lebih memilih menggandeng perusahaan Singapura untuk menggarap pusat data dan informasi penting perusahaan telekomunikasi negara ketimbang membangunnya di dalam negeri.
Rini harusnya lebih mempercayakan penempatan pusat data tersebut di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas BUMN telekomunikasi. “Bukan ditempatkan di luar, tapi lakukanlah upgrade BUMN bidang telekomunikasi,"
Dan dari sisi keamanan dan pertahanan negara dan nasionalisme menurut responden tindakan Rini Sumarno dangat memabahayakan karena Telkom sebagai perusahaan pelat merah pasti banyak digunakan layanannya oleh para pimpinan negara untuk berkomunikasi. Ia menilai dengan menempatkan data center di Singapura maka peluang terjadinya kebocoran rahasia negara terbuka lebar.
5. Rekomendasi dari Responden atas jawaban yang telah dijawab oleh responden terhadap Kinerja dan dan Tindakan Korporasi Menteri BUMN
Jawaban Survei menunjukankan bahwa 88,3 persen Dari 937 responden terpilih merekomendasikan bahwa menteri BUMN Rini Sumatno layak di reshuffle dan 5,3 persen menyatakan tidak layak semntara 6,4 persen tidak memberikan jawaban
Artinya Rini Sumarno jika tidak dicopot sebagai Mentri BUMn oleh Jokowi maka akan memberikan beban politik yang berat bagi Jokowi dan akan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan melalui BUMN serta akan mencap Jokowi sebagai bagian dari antek antek asing .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H