Masjid Jani 'Annawier berada di jalan tersebut, tidak jauh dari Masjid An Nawier. Masjid ini merupakan masjid yang paling muda di antara semua masjid di atas. Saat ini masjid ini lebih banyak digunakan untuk pengajian warga sekitar. Namun ada salah satu yang unik di masjid ini. "Ada satu sumur yang airnya tidak habis dan bermata air Zam -- zam yang bisa langsung diminum," kata Bang Ucin yang tinggal dekat dengan Masjid Jani 'Annawier.
Pasti pada pertanya -- Tanya ? kenapa mata air Zam -- zam
Karena setiap masyarkat Pekojan kampung arab yang balik atau  pulang ke kampung Arab itu sendiri, akan selalu menbawah air Zam -- zam dari Arab. Ia pun akan disambut oleh masyarkat sekitar dan air Zam -- zam pun akan dimasukan ke semur tersebut Masjid Jani 'Annawier.
Masjid An Nawier
Masjid An Nawier berada di jalan tersebut, tidak jauh dari Masjid Jani 'Annawier. Masjid yang masih menjaga arsitektur lawasnya ini dibangun pada tahun 1760. Yang menjadi ciri khas dari masjid dengan kapasitas 500 - 1.000 jamaah ini adalah tiang-tiang yang menopang masjid.
Kopi Bang Ucin
kami beristirahat di salah satu rumah warga yang bernama Bang Ucin. Beliau adalah warga asli Pekojan yang menjungjung nilai - nilai sejarah nenek moyangnya di Pekojan.Â
Selain bercerita tentang sejarahnya beliau juga menceritakan bahwa dia tidak hanya menjual kopi saja namun juuga menjual minyak wangi dan masker kecantikan yang resepnya suudah turun-temurun dari keluarganya.