"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
Sumpah itu bukan hanya rangkaian kata-kata, tetapi sebuah janji suci. Sebuah janji yang mengandung harapan, impian, dan masa depan bangsa. Ketika sumpah tersebut selesai diucapkan, suasana kembali hidup. Wajah-wajah yang hadir di ruangan itu dipenuhi rasa syukur, sementara di luar gedung, rakyat menyambut momen ini dengan sorak-sorai penuh harapan.
Tantangan di Depan
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memimpin dengan penuh tanggung jawab. Ia berjanji untuk mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilihnya dalam pemilu. "Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan, di atas segala golongan," tegasnya.
Prabowo juga menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi bangsa ini, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga masalah ketahanan pangan dan energi.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh berpuas diri dengan angka-angka statistik yang terlihat menjanjikan, karena masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, anak-anak yang kurang gizi, dan masyarakat yang belum sejahtera.
"Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi," ungkapnya dengan nada prihatin.
Namun, di balik semua tantangan itu, Prabowo menyerukan optimisme. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan kebersamaan, Indonesia bisa mencapai swasembada energi dan ketahanan pangan dalam waktu singkat.
"Dalam waktu sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan. Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Prabowo menargetkan bahwa dalam empat hingga lima tahun ke depan, Indonesia akan mencapai swasembada pangan, dan ia bahkan berharap Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia di masa depan.
Meski tantangan begitu besar, Prabowo tidak kehilangan semangat optimis. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menghadapi setiap rintangan dengan keberanian. "Kita harus menjadi bangsa yang tidak takut tantangan, tidak takut ancaman. Dengan persatuan, kita bisa mengatasi segala rintangan," ujarnya penuh semangat.