Mohon tunggu...
Erik Hamid
Erik Hamid Mohon Tunggu... -

dan Rindu. (in the name of poem, i'm a man)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Kloset

3 Juli 2012   09:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pintu kloset di rumah makan itu
berderit derit

Ia menggumam "siapa lagi yang akan datang"?

Tiap hari ia melihat lekuk-lekuk tubuh yang baru

Kadang ia ingin muntah
kadang ia terangsang

Pintu kloset berderit derit

Tiap hari ia ciumi bau amis
bau amis manusia

"Tiap manusia itu busuk
dan menyimpan kebusukan"

ia tersenyum picik

Kadang ia pun merelakan diri
dicoret coret anak remaja yang sedang kasmaran
"i luv intan" sampai "Konthl"

Kadang ia pun turut dikencingi

Tapi ia terus setia
menunggu tetamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun