Mohon tunggu...
Marselia Ika
Marselia Ika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis lepas

Introvert yang senang menulis, mendengarkan musik dan mengamati.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Daun Kering yang Tertiup Angin itu Bernama Harapan untuk Keluar dari Kemiskinan

20 Mei 2023   18:34 Diperbarui: 20 Mei 2023   18:35 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pria yang hidup dalam kemiskinan. Sumber: Pixabay/Wilhan José Gomes wjgomes  

Kemiskinan selalu melahirkan cerita-cerita pilu kehidupan, mereka novel-novel terpendam yang menunggu ditulis oleh pena tajam keberanian.

Sementara mental miskin adalah penjara pikiran, layaknya angin yang meniup dedaunan kering, memberangus kepercayaan dan harapan manusia untuk keluar dari kemiskinan.

Apa miskin itu warisan? Aku tidak tahu, yang jelas dari kakek buyutku dari zaman Belanda, keluarga kami memang miskin.

Lalu, mengapa tidak ada yang berusaha keluar dari kemiskinan? Apa mental miskin sudah kadung melekat lama, mengendap menjadi darah daging yang susah kami singkirkan?

Aku pun tak tahu jawabannya. Yang pasti, malam ini aku hanya menatap gerobak dagangan yang masih penuh.

Gerobak dan isinya itu merupakan uang pesangon setelah bekerja selama 6 tahun, yang kemudian aku modalkan untuk membuka usaha.

Jika ada yang bertanya, kemana saja gajiku selama ini? Apa tidak ada tabungan sedikitpun? 6 tahun itu waktu yang cukup lama.

Sayangnya, tidak. Semua gajiku hanya numpang lewat setiap bulan. Bukan karena tagihan kartu kredit atau cicilan. 

Namun, biaya hidup untuk 5 orang itu tidak murah. Belum lagi uang kontrakan, uang listrik, dan segala tetek bengek yang harus dikeluarkan tiap bulannya.

Aku si bungsu dari 3 bersaudara, menanggung makan kedua orang tuaku dan kedua kakakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun