Mohon tunggu...
Huia Arin
Huia Arin Mohon Tunggu... Freelancer - Ayo membaca!

Hobby membaca, belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Goreng Ajaib

31 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 31 Januari 2024   18:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"A... A... Ayam goreng yang bisa berbicara?" Ana bertanya dengan terkejut.

"Kami adalah ayam goreng ajaib. Kami bisa memenuhi permintaan apapun, asalkan kamu tidak memakannya," jawab salah satu ayam goreng.

"Ayam goreng ajaib? Memenuhi permintaan apapun?" Ana mengulang dengan bingung.

"Iya, kami bisa memberimu apa saja yang kamu inginkan. Uang, perhiasan, pakaian, mainan, apapun. Kamu tinggal minta saja. Asal, kamu tidak mencoba untuk memakan kami. Tapi, kamu memakan kami jadi kami akan mengutuk kamu," jelas ayam goreng lainnya.

"Mengutukku? Bagaimana caranya?" Ana bertanya dengan penasaran.

"Kamu akan menjadi ayam goreng kemudian kami akan memakannya," jawab ayam goreng itu dengan menakutkan.

Ana merinding. Dia tidak mau menjadi ayam goreng. Dia menyesal telah memakan dua potong ayam goreng tadi. Dia berharap dia tidak pernah melihat ayam goreng itu.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kalian adalah ayam goreng ajaib. Aku hanya lapar dan ingin makan ayam goreng," Ana meminta maaf dengan ketakutan.

"Terlambat. Kamu sudah memakan dua dari kami. Sekarang, kamu harus menerima akibatnya," kata ayam goreng itu dengan marah.

Ana menjerit. Dia berlari keluar dari gubuk, dan mencari bantuan. Tetapi, tidak seorang pun yang mau membantunya. Mereka semua mengira dia gila. Mereka tidak percaya ada ayam goreng yang bisa berbicara.

Ana merasa putus asa. Dia tidak tahu harus kemana. Dia merasa tubuhnya mulai berubah. Kulitnya menjadi kuning dan berminyak. Rambutnya menghilang. Kakinya menjadi ceker. Tak lama kemudian dia menjadi ayam goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun