Mohon tunggu...
Huia Arin
Huia Arin Mohon Tunggu... Freelancer - Ayo membaca!

Hobby membaca, belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Greatest Astrologist Bab 003

3 Juni 2022   15:26 Diperbarui: 3 Juni 2022   15:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/Ane Holanda

------

Melihat rambut pendek Chu Qianli yang seperti digigit anjing, He Zhenghe, memikirkan hati sensitif gadis remaja, bertanya dengan hati-hati: "Apakah kamu suka rambut pendek?"

Chu Qianli tidaklah buruk rupa tapi rambutnya kurang cantik. Rambutnya dipotong sembarangan dan terlihat sangat berantakan.

He Zhenghe tidak mau mengatakan secara blak-blakan. Dia hanya bisa mengatakannya secara tidak lagsung dan bertanya tentang kesukaannya, mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan putrinya.

Chu Qianli reflek menyentuh kepalanya dan sadar apa yang dibicarakan ayahnya. Dia menjawab dengan jujur, "Oh, tidak. Saya bertanggung jawab untuk menyapu sebelumnya. Rambut panjang merepotkan."

"Tapi, ada yang bertugas menyapu di rumah kita, kan? Apakah itu berarti saya bisa memiliki rambut panjang dan tak perlu khawatir dengan rambut yang jatuh ke lantai?" Matanya ceria ketika memikirkan hal ini. Dia lebih memilih tidak punya rambut pendek seperti di gigit anjing jika saja kemalasannya tidak kalah dari keinginannya menjadi cantik.

Dia terlalu malas untuk merawat dirinya sendiri, tapi tidak apa-apa jika orang lain melakukannya.

Setelah mendengar alasan praktis memiliki rambut pendek, He Zhenghe tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya mengangguk dan berkata, "Ya benar, ada orang yang akan menyapu di rumah. Dan yang lainnya dapat merapikan rambutmu. Tidak masalah jika kamu ingin rambut panjang atau pendek."

Chu Qianli mengguncang bahunya, dan dia tiba-tiba terlihat senang serta bangga. He Zhenghe merasa itu lucu.

Dia khawatir jika putrinya penakut dan terlalu terintimidasi untuk berbicara. Sekarang dia cukup puas dengan kepribadian putrinya. Putinya tenang sepanjang waktu dan sesekali memperlihatkan sisi kekanak-kanakannya.

He Zhenghe membawanya dengan penuh kasih sayang ke depan pintu rumah. "Baiklah, ini akan menjadi rumahmu mulai sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun