Halo dan selamat datang lagi di artikel penulis! Pada artikel sebelumnya, penulis membahas mengenai "Sel Prokariotik dan Eukariotik" di artikel pertama penulis, penulis membahas mengenai ketahanan kedua jenis sel tersebut dan mana yang dapat lebih bertahan hidup. Kali ini, penulis akan membahas topik baru, yaitu mengenai "Sejauh mana penulis setuju bahwa lingkaran tahun batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman". Seperti pada artikel sebelumnya, penulis akan memulai artikel penulis ini dengan berbagai teori mengenai lingkaran tahun yang ada pada tanaman.
Sekarang, penulis akan menjelaskan mengenai lingkaran tahun. Lingkaran Tahun adalah lingkaran konsentris akibat pertumbuhan sekunder yang tampak berlapis-lapis akibat pergantian keadaan lingkungan. Pembaca tentu bertanya-tanya mengapa lingkaran tahun dapat terbentuk. Menurut teori, terbentuknya lingkaran selain karena aktivitas kambium, juga dipengaruhi oleh musim. Perkembangan kambium pada saat musim hujan berbeda dengan musim kemarau. Ketika musim hujan, kambium semakin cepat berkembang membelah sel ke dalam dan ke luar. Membelah ke luar akan membentuk floem (berfungsi mengangkut hasil fotosintesis) dan membelah ke dalam akan membentuk xylem (berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah). Lingkaran tahun pada batang merupakan perbanyakan sel xylem yang ukurannya lebih besar daripada sel floem.
Selanjutnya, penulis akan menjelaskan mengenai proses terbentuknya lingkaran tahun pada batang, terutama pada batang dikotil. Pasti sebuah pertanyaan muncul dalam benak pikiran pembaca, Bagaimanakah proses terjadinya lingkaran tahun pada tanaman atau tumbuhan dikotil seperti pohon jati?Ketika musim hujan, pertumbuhan jaringan xylem akan lebih cepat mengingat kuantitas air yang akan diserap dari tanah meningkat. Sedangkan ketika musim kemarau, kemampuan kambium membentuk xylem akan berkurang karena kebutuhan dan intensitas menyerap air berkurang. Pada saat musim kemarau pun, xylem yang terbentuk akan lebih kecil ketimbang xylem di musim hujan dan warna yang terbentuk terkesan berwarna lebih gelap dikarenakan sel-selnya yang lebih padat dan kering karena kekurangan air.
Bagaimana cara menentukan usia tanaman dari lingkaran tahun? Salah satu caranya adalah kita dapat melihat ada lingkaran yang berwarna coklat tua yang lebih besar dan lingkaran tahun cokelat yang lebih muda. Sehingga untuk menentukan lama waktu 1 tahun, kita dapat memakai dua lingkaran yang cokelat muda dan cokelat tua. Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan usia tanaman adalah dengan menggunakan metode penanggalan lingkar pohon, atau yang sering disebut dengan dendrokronologi. Dendrokronologi, dapat disebut juga dengan penanggalan lingkar pohon adalah metode ilmiah dalam menentukan usia sebuah pohon berdasarkan analisis dari pola cincin pertumbuhan yang terbentuk pada potongan melintang batang pohon. (Wikipedia)
Lingkaran tahun terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan bentuk sekunder (kambium gabus) yang berlangsung/berjalan tidak sepanjang tahun. Proses bertambahnya sel ke arah samping pada batang merupakan salah satu contoh pertumbuhan sekunder. Sedangkan pertumbuhan primer adalah pertumbuhan tumbuhan yang menyebakan batang tumbuhan menjadi tinggi dan akar semakin panjang. Pertumbuhan yang terjadi dalam jaringan xylem dan jaringan floem adalah pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder pada batang dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam dipengaruhi genetik dan beberapa hormon pembelahan sel aktif meristem seperti auksin dan giberelin. Sementara hormon luar (eksternal) dipengaruhi oleh nutrisi, suhu, cahaya, air dan kelembaban.
Menurut penulis, penulis setuju bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman. Penulis akan mengemukakan berbagai alasan mengapa penulis setuju dengan pernyataan tersebut. Perlu diingat, lingkaran tahun adalah lingkaran konsentris akibat pertumbuhan sekunder yang tampak berlapis-lapis akibat pergantian keadaan lingkungan.
Alasan pertama penulis setuju bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman, kita semua tahu kalau sekarang ini musim sudah tidak bisa diprediksi. Terkadang, dapat terjadi hujan, lalu tiba-tiba hari selanjutnya cuaca berubah menjadi sangat panas. Ini semua terjadi karena akibat dari global warming yang semakin parah di dunia. Mengapa musim dapat berpengaruh? Penulis berpikir bahwa satu lingkaran berwarna coklat tua (gelap) dan satu lingkaran berwarna coklat muda (terang) berarti sama dengan 1 tahun umur tanaman (1 lingkaran coklat tua + 1 lingkaran coklat muda = 1 tahun usia tanaman)Â Nah, dengan musim yang tidak menentu, kadang-kadang hujan dan tidak jarang juga panas yang berkepanjangan, membuat lingkaran tahun berubah-ubah.
Jika sering terjadi musim kemarau dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang menjadi sebagian besar berwarna coklat tua (dikarenakan sel-selnya yang lebih padat dan kering karena kekurangan air), sedikit yang berwarna coklat muda. Pada saat musim kemarau pun, xylem yang terbentuk akan lebih kecil daripada xylem di musim hujan. Kambium pada musim kemarau juga lambat untuk berkembang membelah sel ke dalam dan ke luar. Jika sering terjadi musim hujan dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang tanaman menjadi sebagian besar berwarna coklat muda, sedikit yang berwarna coklat tua. Kambium pada musim hujan semakin cepat berkembang membelah sel ke dalam dan ke luar. Ketika musim hujan, pertumbuhan jaringan xylem akan lebih cepat mengingat kuantitas air yang akan diserap dari tanah meningkat. Pengaruh musim yang tidak menentu inilah yang menjadikan salah satu faktor kenapa lingkaran tahun sudah tidak dapat dijadikan patokan usia tanaman lagi.
Alasan kedua penulis setuju bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman, adalah bahwa pengaruh lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup (faktor eksternal dalam pertumbuhan sekunder). Jika lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup kurang subur (kekurangan air dan zat hara), pohon akan membentuk lingkaran tahun yang tipis dengan jumlah yang banyak. Lingkaran yang tipis dengan jumlah yang banyak ini jika digunakan untuk patokan usia tanaman akan menujukkan hasil bahwa pohon sudah tua, padahal sebenarnya tidak. Keadaan lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup dan tumbuh inilah yang menjadi faktor kedua mengapa lingkaran tahun pada saat ini tidak lagi dapat dijadikan patokan usia tanaman yang pasti. Alasan kedua yang penulis kemukakan ini juga berkaitan dengan alasan pertama penulis. Biasanya, hampir semua pohon akan mengalami lingkungan yang kekurangan air dan zat hara saat musim kemarau.
Alasan ketiga penulis setuju bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman, adalah mengenai faktor internal dalam pertumbuhan sekunder. Seperti teori yang penulis kemukakan di awal artikel, pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi dalam jaringan xylem dan jaringan floem. Pertumbuhan sekunder sendiri dapat dipengaruhi oleh dua faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi gen dan hormon pembelahan sel aktif meristem, seperti auksin. Jika tanaman dikotil tersebut memiliki gen yang baik, pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pun juga akan baik. Tumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang cepat dalam jaringan xylem dan jaringan floem, yang mengakibatkan lingkaran tahun mudah terbentuk. Jika tanaman dikotil tersebut tidak memiliki gen yang baik, lingkaran tahun akan sulit terbentuk.
Hormon pembelahan sel aktif yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder tanaman adalah auksin. Fungsi dari auksin ini salah satunya adalah untuk merangsang kambium untuk membentuk floem dan xylem. Jika aktivitas auksin dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan, kambium yang ada pada tumbuhan pasti mudah untuk membentuk floem dan xylem, membentuk lingkaran tahun. Jika aktivitas auksin terhambat, kambium yang ada pada tumbuhan akan sulit untuk membentuk xylem dan floem. Sulitnya xylem dan floem terbentuk ini akan juga menyulitkan terbentuknya lingkaran tahun. Pengaruh faktor internal (gen dan hormon pembelahan sel aktif) ini yang menjadi faktor ketiga dan terakhir penulis mengapa pada saat ini tidak lagi dapat dijadikan patokan usia tanaman yang pasti.
Dari beberapa pendapat yang ada, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa ada 3 faktor yang membuat lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman. 3 faktor tersebut adalah :
Pertama, sekarang ini musim sudah tidak bisa diprediksi. Ini terjadi karena akibat dari global warming yang semakin parah di dunia. Untuk menentukan lama waktu 1 tahun, kita dapat memakai dua lingkaran tahun dengan warna yang berbeda, cokelat muda dan cokelat tua (1 lingkaran coklat tua + 1 lingkaran coklat muda = 1 tahun usia tanaman). Jika sering terjadi musim kemarau dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang menjadi sebagian besar berwarna coklat tua. Jika sering terjadi musim hujan dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang tanaman menjadi sebagian besar berwarna coklat muda. Pengaruh musim yang tidak menentu inilah yang menjadikan salah satu faktor kenapa lingkaran tahun sudah tidak dapat dijadikan patokan usia tanaman lagi.
Kedua,pengaruh lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup (faktor eksternal dalam pertumbuhan sekunder).Jika lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup kurang subur (kekurangan air dan zat hara), pohon akan membentuk lingkaran tahun yang tipis. Lingkaran yang tipis ini jika digunakan untuk patokan usia tanaman akan menujukkan hasil bahwa pohon sudah tua, padahal sebenarnya tidak. Biasanya, hampir semua pohon akan mengalami lingkungan yang kekurangan air dan zat hara saat musim kemarau.
Ketiga,faktor internal dalam pertumbuhan sekunder.Faktor internal tersebut meliputi gen dan hormon pembelahan sel aktif meristem, seperti auksin. Jika tanaman dikotil tersebut tidak memiliki gen yang baik, lingkaran tahun akan sulit terbentuk, karena pertumbuhan jaringan xylem dan floem pada tumbuhan akan lambat. Hormon pembelahan sel aktif yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder tanaman adalah auksin.Jika aktivitas auksin terhambat, kambium yang ada pada tumbuhan akan sulit untuk membentuk xylem dan floem. Sulitnya xylem dan floem terbentuk ini akan juga menyulitkan terbentuknya lingkaran tahun.
Demikianlah artikel saya mengenai "Lingkaran tahun batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman". Penulis setuju dengan topik tersebut, bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman. Berbagai alasan mengapa penulis setuju dengan topik tersebut sudah penulis kemukakan di atas. Bagi para pembaca, terimakasih telah membaca artikel kedua saya ini. Terimakasih juga kepada sumber-sumber referensi, dengan sumber tersebut penulis menjadi lebih paham dan dapat menyampaikan materi ini ke pembaca sekalian dengan singkat dan jelas.
Sumber  Referensi :
- http://www.apakabardunia.com/2015/01/inilah-cara-mengukur-umur-pohon-dengan.html
- http://www.solusipendidikan.com/2016/02/pengertian-lingkaran-tahun-dan-proses.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Dendrokronologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H