Mohon tunggu...
Hugo Irfantoro
Hugo Irfantoro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Lingkaran Tahun yang Ada Pada Tanaman Masih Valid?

24 September 2017   22:14 Diperbarui: 25 September 2017   22:12 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa pendapat yang ada, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa ada 3 faktor yang membuat lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman. 3 faktor tersebut adalah :

Pertama, sekarang ini musim sudah tidak bisa diprediksi. Ini terjadi karena akibat dari global warming yang semakin parah di dunia. Untuk menentukan lama waktu 1 tahun, kita dapat memakai dua lingkaran tahun dengan warna yang berbeda, cokelat muda dan cokelat tua (1 lingkaran coklat tua + 1 lingkaran coklat muda = 1 tahun usia tanaman). Jika sering terjadi musim kemarau dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang menjadi sebagian besar berwarna coklat tua. Jika sering terjadi musim hujan dalam satu tahun, akan membuat lingkaran tahun yang ada pada batang tanaman menjadi sebagian besar berwarna coklat muda. Pengaruh musim yang tidak menentu inilah yang menjadikan salah satu faktor kenapa lingkaran tahun sudah tidak dapat dijadikan patokan usia tanaman lagi.

Kedua,pengaruh lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup (faktor eksternal dalam pertumbuhan sekunder).Jika lingkungan sekitar dimana pohon itu hidup kurang subur (kekurangan air dan zat hara), pohon akan membentuk lingkaran tahun yang tipis. Lingkaran yang tipis ini jika digunakan untuk patokan usia tanaman akan menujukkan hasil bahwa pohon sudah tua, padahal sebenarnya tidak. Biasanya, hampir semua pohon akan mengalami lingkungan yang kekurangan air dan zat hara saat musim kemarau.

Ketiga,faktor internal dalam pertumbuhan sekunder.Faktor internal tersebut meliputi gen dan hormon pembelahan sel aktif meristem, seperti auksin. Jika tanaman dikotil tersebut tidak memiliki gen yang baik, lingkaran tahun akan sulit terbentuk, karena pertumbuhan jaringan xylem dan floem pada tumbuhan akan lambat. Hormon pembelahan sel aktif yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder tanaman adalah auksin.Jika aktivitas auksin terhambat, kambium yang ada pada tumbuhan akan sulit untuk membentuk xylem dan floem. Sulitnya xylem dan floem terbentuk ini akan juga menyulitkan terbentuknya lingkaran tahun.

Demikianlah artikel saya mengenai "Lingkaran tahun batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman". Penulis setuju dengan topik tersebut, bahwa lingkaran tahun pada batang dikotil sekarang ini tidak lagi valid untuk dijadikan patokan usia tanaman. Berbagai alasan mengapa penulis setuju dengan topik tersebut sudah penulis kemukakan di atas. Bagi para pembaca, terimakasih telah membaca artikel kedua saya ini. Terimakasih juga kepada sumber-sumber referensi, dengan sumber tersebut penulis menjadi lebih paham dan dapat menyampaikan materi ini ke pembaca sekalian dengan singkat dan jelas.

Sumber  Referensi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun