Lama, tak ketemu jua informasi yang ia butuhkan. Pinta cemas lagi.
Ia ketik kata baru 'La Marzocco+Linea Classic'.
"Ketemu!" Lantas ia baca.
"Anjing!" Baru sebentar Pinta sudah mengumpat.
"Pinta, jangan mengumpat terus, Nak! Mending kau pergi beli bensin sana! Ini harga bensin naik!" Ibunya berteriak dari bawah.
"Peduli setan!" Pinta menggumam lagi pada mesin kopi kecilnya. Ia mengelap La Marzocco sekali, kemudian tidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi, bosnya yang memberi mesin, dan ibunya, menari-nari, sambil bernyanyi, kata mereka, "Makan api terasa asin, mesin kopi tak butuh bensin!"
Hujan kemudian turun lagi, deras, sangat deras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H