Mohon tunggu...
Hugo Boedisoekrijo
Hugo Boedisoekrijo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius Jakarta || CC'25

I love anime

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi Bak Membalik Telapak Tangan

15 November 2024   21:12 Diperbarui: 15 November 2024   21:22 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama

Prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Di Nusantara ini, terdapat beragam kepercayaan yang dipeluk oleh 277,5 Juta penduduk. Terdapat enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Katolik, Kristen, Islam, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Setiap agama memiliki ciri khas masing-masing, dari upacara keagamaan, hari besar, dan cara berdoa.

Ekskursi

Merupakan kerja praktek yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah sifat individual. Pada kesempatan ini, SMA Kolese Kanisius mengajak seluruh siswa kelas 12 untuk mengunjungi 13 pondok pesantren yang berbeda. 

Hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa mengenai keragaman agama dan budaya, serta membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai toleransi antarumat beragama. Melalui interaksi langsung dengan santri, para siswa dapat mempelajari cara hidup, tradisi, serta praktik keagamaan yang mungkin berbeda dengan pengalaman mereka. 

Di setiap pondok pesantren, para Kanisian diberi kesempatan untuk merasakan dan mencoba menjalani keseharian yang biasa dijalani oleh para santri dan santriwati. Aktivitas dimulai sejak dini hari, yaitu pukul 4 pagi, ketika mereka diajak untuk "mengikuti" sholat subuh bersama. Kemudian, mereka menikmati sarapan pada pukul 7 pagi bersama-sama dengan para santri, merasakan kehangatan kebersamaan dalam suasana yang sederhana tetapi penuh makna. 

Setelah itu, para siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan pengajian, mendengarkan berbagai ilmu agama Islam dari para santri ataupun ustad, dan mendapatkan wawasan baru mengenai nilai-nilai yang diajarkan dalam tradisi Islam.

Dari kegiatan ini, para Kanisian memetik banyak pelajaran berharga. Pertama-tama, mereka belajar tentang kedisiplinan dan keteraturan waktu yang dijalani oleh para santri. Mulai dari waktu sholat hingga belajar bersama, seluruh aktivitas berlangsung secara teratur, mengajarkan siswa tentang pentingnya manajemen waktu dan komitmen terhadap tanggung jawab. 

Selain itu, mereka juga melihat dan mengalami secara langsung nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Kehidupan di pesantren menekankan pentingnya bekerja sama dan saling membantu, baik dalam tugas sehari-hari seperti membersihkan asrama maupun dalam belajar bersama. Para siswa pun merasakan bahwa nilai kebersamaan ini memiliki dampak positif terhadap keharmonisan dan kekuatan komunitas.

Tidak Semua Itu Login

Di kalangan masyarakat tahun 2024, istilah "login" sudah cukup populer, terutama di kalangan generasi Z. Istilah ini sering digunakan secara bercanda untuk menggambarkan seseorang yang mengunjungi tempat ibadah yang bukan merupakan bagian dari agamanya sendiri, seolah-olah mereka sedang "login" atau masuk sementara ke dalam lingkungan keagamaan yang berbeda. Meskipun istilah ini sering digunakan secara santai, dalam konteks ekskursi yang mengajarkan toleransi antarumat beragama, terdapat makna yang jauh lebih mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun