Mohon tunggu...
Teguh Widodo
Teguh Widodo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

keep the ball rolling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Batang sampai Birmingham: Pengalaman Yogi Menjadi Relawan

4 Desember 2015   17:33 Diperbarui: 4 Desember 2015   18:00 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang persyaratan aplikasi tergantung dari masing-masing organisasi penyelenggara program. Sekedar gambaran tentang program saya, persyaratannya adalah berusia antara 21 - 30 tahun mengingat program saya termasuk kategori youth exchange (pertukaran pemuda), mau dan suka bekerja dengan tema dari program yang ingin diikuti, berstatus mahasiswa atau sudah lulus, serta mampu berbahasa Inggris. Di beberapa program, kemampuan seni dan budaya memiliki poin plus karena diharapkan kandidat tersebut mampu mempromosikan seni dan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.  Selain itu juga harus mengirimkan dokumen tertulis seperti form aplikasi, CV, motivation, dan dokumen pribadi lain.

Intinya tahap pertama adalah mencari informasi tentang organisasi di Indonesia yang bergerak di bidang kerelawanan, kemudian kontak mereka apabila ada program yang bisa diikuti, dengan demikian proses demi proses bisa dilalui dengan lancar. Hal ini dikarenakan pertukaran pemuda atau relawan internasional tidak bisa dilakukan secara individu.

Berapa lama program magang yang Yogi lakukan di Birmingham dan apa yang harus Yogi lakukan selama di sini?

Program ini berlangsung selama 8 bulan, dari April sampai dengan Desember 2015. Program ini dijalankan dengan HAM (Hak Asasi Manusia) sebagai fokus utama. Maka dari itu diberi tema ‘Communicating Human Rights’. Saya bekerja full time sebagai internasional volunteer di Freshwinds, organisasi amal yang melayani masyarakat dengan terapi komplementer, layanan hukum terkait pengadilan dan keuangan, layanan imigrasi, tenancy untuk ODHA (Orang Dengan HIV Aids), layanan sosial dan program sesional lainnya .

Di sini saya harus berperan aktif dalam membantu kinerja Freshwinds menjalankan layanan masyarakat Birmingham. Rutinitas saya adalah mengerjakan pekerjaan administratif di kantor CEO, menjadi tutor Job Club yang membantu para tuna karya mendapatkan pekerjaan sesuai harapan, berkolaborasi dengan organisasi penggiat tanaman organik dan food growing, membantu program-program sesional, dan menjadi resepsionis di kantor Freshwinds.

Apakah ini pengalaman Yogi pertama kali ke luar negeri? Apakah ini pengalaman pertama Yogi bekerja atau magang di luar negeri?

Tepat sekali, ini adalah pengalaman pertama saya baik ke luar negeri maupun bekerja di luar negeri.

Boleh dong ceritakan bagaimana perasaan Yogi pertama kali tiba di Birmingham, lingkungan kerja yang baru serta respon dari rekan-rekan kerja?

Bahagia, penasaran, heran, antusias dan sedikit gugup. Pokoknya semua perasaan itu bercampur jadi satu, and I feel butterflies in my belly. Rekan-rekan kerja sangat helpful, tak salah jika orang British dikenal dengan keramahtamahannya. Respon positif dari mereka terlihat sangat jelas setelah saya mencoba mencurahkan tenaga dan pikiran dengan sebaik-baiknya, kami benar-benar rekan kerja profesional sekarang, gap antara staff dan volunteer sudah tidak nampak sama sekali. Saya sudah membuktikan bahwa peribahasa “Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung” sangat membantu untuk menjalin hubungan baik, secara personal maupun profesional.

Apa tantangan yang Yogi rasakan waktu pertama-pertama aktif bekerja di Freshwinds ini?

Cara kerja. Pertama datang saya mendapat induksi singkat sekitar 10 menit, tur yang sangat singkat mengingat jumlah departemen di dalam kantor Freshwinds ada banyak. Setelah induksi, saya langsung bekerja dalam tim yang saat itu tengah menyusun program kerja untuk mewakili pemerintah kota Birmingham dalam penyelenggaraan konsultasi lifestyle untuk warganya. Untuk memberlakukan kebijakan barunya, pemkot Birmingham Birmingham menggaet tim #BLS15 (Birmingham Lifestyle Service 2015) yang notabene merupakan project stakeholder untuk membagikan angket / kuesioner kepada masyarakat dan harus memperoleh minimal 4000 responden. Sambutan kedatangan yang sangat menantang tersebut menjadi lengkap manakala saya terjun ke lapangan untuk menjelaskan rencana program sepersuasif mungkin layaknya seorang salesman agar orang-orang mau mengisi kuesioner tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun