Mohon tunggu...
Teguh Widodo
Teguh Widodo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

keep the ball rolling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Batang sampai Birmingham: Pengalaman Yogi Menjadi Relawan

4 Desember 2015   17:33 Diperbarui: 4 Desember 2015   18:00 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“The best way to find yourself is to lose yourself in the service to others” -Mahatma Gandhi

“Volunteers are not paid, not because they are worthless, but because they are priceless"

Di Indonesia, menjadi relawan sepertinya salah satu kegiatan yang masih kurang dinikmati, karena terkesan identik dengan bencana. Padahal sejatinya relawan itu sangat luas ruang lingkupnya. Menjadi relawan juga kurang populer karena kerjaannya repot dan tidak ada bayarannya. Padahal sebenarnya, banyak yang bisa kita dapatkan dari kegiatan kerelawanan ini, seperti pengalaman yang berbeda, manajemen, silaturahmi, dan masih banyak lagi. Bahkan bukan sesuatu yang mustahil karena aktif menjadi relawan, seseorang bisa dikirim ke negara lain untuk belajar tentang volunteering. Inilah yang dialami seorang mahasiswa Indonesia, Aji Yogi Panggayuh, yang bisa belajar volunteering langsung di salah satu organisasi di Birmingham, Inggris.

Menjelang kepulangan Yogi pada tanggal 20 Desember kembali ke Indonesia, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Yogi. Berikut hasil wawancara secara tertulis dengan beliau. Mudah-mudahan pengalaman beliau bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Halo Yogi, apa kabar? Sebelum saya menanyakan apa saja aktivitasmu di Birmingham, mohon ceritakan tentang diri kamu ya…

Halo kawan-kawan, Alhamdulillah kabar baik. Semoga kawan semua selalu sehat semangat dan aktif dalam berkegiatan. Perkenalkan nama saya Aji Yogi Panggayuh, dan dari kecil sudah akrab dipanggil Yogi. Saya berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tempatnya para penikmat Nasi Megono dan Soto Tauto Kebo. Baru-baru ini saya mendapatkan kabar gembira dari daerah asal saya yang dimuat di media nasional, bahwa Bupati Batang terpilih sebagai peraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2015. Saya ucapkan selamat untuk Pak Bupati dan seluruh warga Batang, semoga semakin baik ke depannya. Saya menempuh study di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan masih terdaftar aktif sebagai mahasiswa strata satu jurusan Sastra Inggris.

Menarik sekali, cerita dong bagaimana Yogi bisa tiba di Birmingham?

Kedatangan saya di Birmingham adalah dalam rangka pertukaran volunteer (relawan) yang diselenggarakan oleh EVS (European Voluntary Service). Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali mengikuti kegiatan relawan di beberapa kota di Indonesia dan berkolaborasi dengan relawan dari mancanegara sehingga mendapat poin plus lebih karena kita bisa saling bertukar budaya dan banyak aspek. Saya bergabung dalam kegiatan relawan Dejavato Foundation yang bertema pendidikan, sosial, budaya serta konservasi binatang dan lingkungan. Kegiatannya bermacam-macam mulai dari mengajar, renovasi sekolah hingga konservasi binatang seperti konservasi penyu di Taman Nasional (TN) Meru Betiri dan konservasi gajah di TN Way Kambas.

Nah, karena program relawan tersebut bersifat internasional, maka selain menerima relawan asing, Dejavato yang berkantor di Semarang ini juga memiliki kesempatan untuk mengirimkan kandidat relawan ke luar negeri. Kesempatan inilah yang digunakan volunteer Indonesia untuk berangkat ke luar negeri. Kesempatan ini terbuka untuk siapa saja selama kandidat tersebut memenuhi persyaratan.

Apa saja sih syarat-syaratnya agar bisa mengikuti program seperti Yogi ini?

Elemen yang harus ada untuk mengikuti kegiatan ini, berdasarkan urutan adalah: volunteer, sending organisation, coordinating organisation, dan hosting organisation. Sending organisation inilah yang membagi informasi adanya pendaftaran program kepada volunteer serta menjalin network dengan coordinating organisation yang bertugas mempersiapkan hosting organisation.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun