Apakah mereka tahu bahwa ada benih inferioritas dalam diri kita, orang Indonesia, saat mengajak mereka berfoto. Ada semacam kebanggaan terselubung untuk bisa duduk atau berdiri di dekatnya. Untuk sekedar nyengir atau membuat tanda victory bersama mereka di depan kamera. Mungkinkah kesenangan kita mengajak orang asing berfoto adalah cara kita memandang diri kita sebagai orang Indonesia berkulit sawo matang dan mereka orang asing yang berkulit putih?
Apa sih yang sebenarnya istimewa saat kita berfoto dengan wisman, terutama yang berkulit putih?
by Huda Tula
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H