Mohon tunggu...
Hucla Nastitork
Hucla Nastitork Mohon Tunggu... Lainnya - About Life

I'm searching all about man

Selanjutnya

Tutup

Film

"The Aviator", Ketika Gangguan Psikologis Menguasai Tubuh

15 April 2020   11:20 Diperbarui: 2 November 2021   12:17 2123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Davidson (2004) OCD adalah kombinasi dari obsesif yaitu, pemikiran yang menimbulkan distres dan muncul pada waktu, tempat dan kondisi tertentu, dan kompulsif adalah perilaku yang dirasa dapat menurunkan kecemasan yang berkaitan dengan obsesif tadi. 

Hughes merasa cemas berlebihan saat bersentuhan dengan benda yang dirasa kotor. Saat semas berlebihan itu datang, ia akan ke membersihkan tangannya secara berulang-ulang.

Hughes sering mengucapkan kalimat yang sama secara berulang-ulang. Saat kecil ibunya mengucapkan kalimat-kalimat yang sama secara berulang-ulang tentang kebersihan. 

Hughes kadang berhenti cemas setelah mengeja kata "Quarantine", persis seperti yang ibunya ajarkan saat kecil. 

Hughes dewasa memiliki sifat possesif pada pacar, perfeksionis, ambisius dan tidak suka dipotong pembicaraanyaa. Sifat-sifat itu bisa terbentuk karena fiksasi di masa anal Hughes.

Dilansir dalam alodokter.com Menurut dr. Tjin Willy intervensi pada penderita OCD dapat dilakukan dengan metode terapi perilaku kognitif dan pemberian obat antidepresan. 

Hal ini berkaitan dengan penelitian Puspitosari (2009), dalam penelitiannya, terdapat seorang laki-laki berusia 18 tahun beraga islam, ia kerap mengulangi aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti wudhu berulang-ulang karena tidak yakin sudah suci, mandi berulang-ulang karena merasa belum bersih dan waktu memulai sholat, ia sering mengulang takbiratul ihram karena dirasa belum khusu'. 

Setalah dilakukan penyembuhan dengan kombinasi SRI (Serotin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku modifikasi 5 sesi, subyek mengalami perbaikan klinis.

Referensi:

  1. Davidson, G.., 2004. Gangguan Ansietas dalam: Psikologi Abnormal. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  2. Hall, C.S., 2017. Naluri Kekuasaan Sigmund Freud. Narasi, Yogyakarta.
  3. Puspitosari, W.A., 2009. Terapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif. Mutiara Medika 9, 73--78.
  4. Willy,  dr. T., 2019. OCD (Obsessive Compulsive Disorder). alodokter.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun