Menurut Davidson (2004) OCD adalah kombinasi dari obsesif yaitu, pemikiran yang menimbulkan distres dan muncul pada waktu, tempat dan kondisi tertentu, dan kompulsif adalah perilaku yang dirasa dapat menurunkan kecemasan yang berkaitan dengan obsesif tadi.Â
Hughes merasa cemas berlebihan saat bersentuhan dengan benda yang dirasa kotor. Saat semas berlebihan itu datang, ia akan ke membersihkan tangannya secara berulang-ulang.
Hughes sering mengucapkan kalimat yang sama secara berulang-ulang. Saat kecil ibunya mengucapkan kalimat-kalimat yang sama secara berulang-ulang tentang kebersihan.Â
Hughes kadang berhenti cemas setelah mengeja kata "Quarantine", persis seperti yang ibunya ajarkan saat kecil.Â
Hughes dewasa memiliki sifat possesif pada pacar, perfeksionis, ambisius dan tidak suka dipotong pembicaraanyaa. Sifat-sifat itu bisa terbentuk karena fiksasi di masa anal Hughes.
Dilansir dalam alodokter.com Menurut dr. Tjin Willy intervensi pada penderita OCD dapat dilakukan dengan metode terapi perilaku kognitif dan pemberian obat antidepresan.Â
Hal ini berkaitan dengan penelitian Puspitosari (2009), dalam penelitiannya, terdapat seorang laki-laki berusia 18 tahun beraga islam, ia kerap mengulangi aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti wudhu berulang-ulang karena tidak yakin sudah suci, mandi berulang-ulang karena merasa belum bersih dan waktu memulai sholat, ia sering mengulang takbiratul ihram karena dirasa belum khusu'.Â
Setalah dilakukan penyembuhan dengan kombinasi SRI (Serotin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku modifikasi 5 sesi, subyek mengalami perbaikan klinis.
Referensi:
- Davidson, G.., 2004. Gangguan Ansietas dalam: Psikologi Abnormal. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
- Hall, C.S., 2017. Naluri Kekuasaan Sigmund Freud. Narasi, Yogyakarta.
- Puspitosari, W.A., 2009. Terapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif. Mutiara Medika 9, 73--78.
- Willy, Â dr. T., 2019. OCD (Obsessive Compulsive Disorder). alodokter.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H