Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ngemil Bijak dan Bahagia Mulai dari Diri Sendiri

6 Oktober 2021   13:24 Diperbarui: 13 Oktober 2021   04:00 33075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngemil sehat (Sumber: Kompas.com)

Kedua, ada fenomena yang terjadi ketika orang yang tinggal di kota besar rata-rata menempuh perjalanan panjang menuju tempat kerja masing-masing, sehingga memerlukan waktu lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat. Sehingga, mereka memerlukan camilan untuk pengisi energi setelah makan pagi dan sebelum makan siang.

Ketiga, camilan diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan emosional, dibandingkan sekedar mengenyangkan perut. Sebanyak 93% mengatakan bahwa 'ngemil' dilakukan untuk meningkatkan suasana hati, 91% untuk menemukan momen tenang atau me-time dengan diri sendiri dan memberikan rasa nyaman, sementara 'hanya' 84% responden yang mengatakan 'ngemil' diperlukan untuk memberikan asupan untuk tubuh.

Keempat, ngemil untuk meningkatkan kebersamaan. Peran camilan sebagai sebuah medium untuk terhubung dengan dirinya sendiri dan juga budayanya. Sebagai orang Indonesia, saya menyadari kalau makanan bisa menjadi pencair suasana dalam momen kebersamaan, apalagi kita termasuk orang yang senang bersosialisasi.

Kelima, ternyata masih ada sejumlah orang yang masih menginginkan camilan yang lebih bernutrisi di masa mendatang. Seperti camilan yang kaya vitamin (60%), rendah gula (57%), dan segar (56%).

Ayo Ngemil Lebih Bijak

Menyadari apa yang kita konsumsi dan cemil, maka tak ada salahnya kita dengan penuh perhatian dengan ngemil lebih bijak. Orang-orang sekarang ingin camilan yang enak, cocok, dan merasa senang ketika memakannya; sekaligus mencari keseimbangan dalam memilih camilan.

Seperti apa memang ngemil lebih bijak yang perlu kita ketahui yaitu merupakan ajakan agar kita dapat memilih camilan yang tepat, mengkonsumsinya pada waktu yang tepat, serta menikmati camilan tersebut dengan cara yang tepat pula.

Ngemil lebih bijak merupakan langkah tepat untuk mendapatkan kepuasan dalam mengkonsumsi camilan sehingga tidak menimbulkan penyesalan setelahnya. Juga menghindari ngemil secara berlebih karena memperhatikan isyarat tubuh.

Sah-sah saja untuk ngemil namun ada 3 tips agar ngemil bijak apalagi selama pandemi mungkin kita sudah lumayan jenuh di rumah.

  • Kenali isyarat tubuh mengapa Anda ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah perlu untuk mengembalikan mood.
  • Kemudian Anda bisa memilih apa camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika Anda ngemil.
  • Perhatikan bagaimana Anda ngemil, dengan memaksimalkan semua indera Anda, karena Anda akan dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil.

Selain menikmati camilan secara lebih bijak bersama keluarga atau teman, pilihan camilan yang tepat dapat menjadi suatu kegiatan ringan nan menyenangkan untuk mempererat ikatan dan kehangatan.

Pastikan dari kebiasaan ngemil kita selama ini sesungguhnya kita juga mengecek informasi porsi sajian dalam kemasan. Informasi sajian dalam kemasan ini bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian dan menjaga stabilitas metabolisme tubuh, asal dilakukan dengan bijak.

Paling sering saya alami saat merasa perut lapar atau mood turun, langsung membuka laci mengambil snack ngemil bertubi-tubi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun