Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ngemil Bijak dan Bahagia Mulai dari Diri Sendiri

6 Oktober 2021   13:24 Diperbarui: 13 Oktober 2021   04:00 33075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngemil sehat (Sumber: Kompas.com)

Saya bisa jadi salah satu dari 6 orang tersebut. Ngemil memiliki efek yang menenangkan untuk tubuh dan pikiran. Aktivitas selama PPKM di rumah lebih banyak di depan laptop untuk mengikuti kelas webinar untuk belajar ilmu baru, atau kalau saya memotret produk makanan klien.

Ingin Praktis dan Cepat

Dipicu oleh rasa bosan atau kondisi emosi tidak stabil dikarenakan perubahan kebiasaan yang mendadak, tekanan kerja ataupun ketakutan akan pandemi itu sendiri. Akhirnya ngemil adalah jalan keluar untuk meredakan emosi. Orang-orang yang sembarang ngemil seperti ini lebih dikenal dengan sebutan emotional eater.

Saat tekanan emosional hadir, tubuh kita seolah memberikan sinyal yang mirip seperti rasa lapar. Sebenarnya sinyal tersebut hanyalah respon terhadap perasaan yang menjadi pelarian dari emosi negatif. Jika dorongan tersebut terus diikuti, tentu tubuh akan kelebihan asupan dan tentunya akan semakin beresiko jika dilakukan secara berulang. Bisa mengalami pelebaran seluruh bagian badan, apalagi kalau tidak dibarengi olahraga.

Kita saat ini lebih banyak mengkonsumsi camilan daripada makanan berat setiap harinya. Camilan yang praktis lebih cocok dengan gaya hidup masyarakat saat ini dibandingkan makanan berat. Mengkonsumsi camilan dipilih karena tidak memiliki waktu untuk mengkonsumsi makanan berat.

Camilan Membuat Emosi Lebih Tenang

Saya sempat bertanya ke beberapa teman mengenai kebiasaan ngemil. Beberapa jawaban mereka ngemil untuk meningkatkan mood dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Hal ini berbanding terbalik dengan alasan masyarakat global untuk ngemil. Menurut survei, alasan tertinggi masyarakat global adalah untuk memanjakan atau menghadiahi diri sendiri. Sebanyak 77% responden memilih alasan ini bersama dengan alasan untuk mendapatkan rasa nyaman.

1 dari 5 orang Indonesia menyatakan bahwa dampak dari camilan yang mereka nikmati adalah agar mereka mendapatkan sensasi yang menyenangkan. Bahkan, setengah dari orang Indonesia mengatakan bahwa dibanding tahun lalu, mereka merasa pada saat ini bisa memiliki waktu lebih untuk menikmati camilan mereka.

Camilan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia jatuh pada buah dan sayuran dengan nilai responden sebesar 11%. Biskuit manis dan biskuit gurih menyusul dengan nilai 9% dan 8%. Dua jenis camilan yang memang praktis dan nikmat dimakan kapan pun.

Alasan Orang Senang Ngemil

Ingatkah ketika kita berada di swalayan sedang mengelilingi rak-rak berisi makanan ringan. Jenis camilan apa saja yang ingin dimasukkan dalam keranjang. Tentu lebih banyak karena lapar mata ingin menyantap semua camilan selama di rumah.

Kebiasaan dan tren ngemil masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal.

Pertama, kita lebih banyak mengkonsumsi camilan daripada makanan berat. Orang Indonesia mengkonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat, yakni hampir 3x sehari, dibanding 2,5x makanan berat sehari. Artinya orang sekarang tidak memiliki banyak waktu lagi untuk makan makanan berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun