Akhir-akhir ini, saya sering bercermin untuk melihat perubahan fisik karena lebih sering di rumah. Tonjolan perut makin maju ke depan serta lebih melebar ke samping.
Ibu saya bilang, "Ngemil aja terus!"
Terus terang saja selama pandemi ini saya sudah membatasi keluar rumah, jika memang tidak mendesak. Semua pekerjaan sudah dialihkan secara tatap temu digital. Termasuk untuk berbelanja kebutuhan makanan seperti cemilan pun memanfaatkan toko online sehingga meminimalkan kontak fisik.
Makanya saya merasakan kalau aktivitas selama di rumah justru lebih menguras energi bukan?
Tingkat Ngemil Meningkat Selama PPKM
Disadari atau tidak perubahan kegiatan sehari-hari di masa pandemi COVID-19, masyarakat lebih banyak untuk berkegiatan di rumah termasuk bekerja. Perubahan kegiatan sehari-hari yang biasanya banyak dilakukan di luar rumah bergeser dan menjadi tinggal di rumah.
Yang berarti juga jadi tidak bisa nongkrong di tempat kopi favorit dengan teman-teman. Gantinya dengan ngemil di rumah sambil bekerja.
PPKM ini membuat pelebaran seluruh bagian badan. Berat saya yang awalnya sekitar 75kg saja bisa capai 78-80kg.
Kebiasaan ngemil bisa dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk faktor psikologis. Dilanda kebosanan selama di rumah, termasuk orang-orang yang diharuskan work from home duduk sepanjang hari depan laptop terbukti lebih banyak ngemil.
Berapa kali dalam sehari kamu ngemil? Rasanya tidak cukup sekali, apalagi kalau kamu suka ngemil lebih dari 3 kali dalam sehari, artinya kamu tidak sendirian.
Dari 6 dari 10 orang dewasa mengungkapkan kalau entah apa jadinya kalau dalam satu hari mereka melewatkan cemilan.