Selama lebih dari 10 tahun menjalani sebagai blogger. Ada banyak suka duka. Blogger sendiri kelompok orang yang multitasking tidak hanya mereka menulis untuk dibaca lewat blog pribadi mereka. Tapi, mereka kini juga harus dibekali banyak skill misalnya fotografi dan videografi.
Walau saat ini blogger dirasa mulai meredup, tapi pasarnya jelas selama brand masih ingin membidik SEO Google sebagai traffik utama, maka peran blogger masih ada.
Hal yang dikerjakan oleh blogger bisa merangkap menjadi endorser, buzzer, hingga influencer. Namun, tentunya hanya untuk blogger yang memang telah memiliki personal branding yang kuat.
Dalam menjalankan campaign, biasanya blogger yang profesional sudah tahu dengan apa yang akan dikerjakan. Bagaimana mereka mereka membuat konten untuk dipromosikan sekaligus.
Blogger tidak bisa disamakan dengan orang-orang yang tidak memiliki blog. Misalnya dia hanya punya instagram, tapi tidak memiliki blog yang aktif maka  tidak bisa disebut sebagai blogger.
***
Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara buzzer, influencer, endorser, dan blogger.
Semua peran profesi ini memiliki pengaruh dan kehadiran mereka sampai saat ini masih dicari. Makanya, sebelum mengajak kerjasama bisa untuk mencari dulu track record dari mereka sebelum diajak kerjasama untuk brand kalian.
Serta, pastikan kalian memiliki kontrak yang jelas agar akad kerjasama berjalan lancar.
Terakhir, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk mengukur efektifitas ketika menggunakan jasa-jasa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H