Pandemi ini membuat seluruh lapis masyarakat kesulitan secara ekonomi. Termasuk komplotan penjahat. Sadar atau tidak semakin hari komplotan penjahat itu bekerja dengan berbagai cara untuk melakukan tindakan penipuan.
Salah satunya aksi penipuan penjualan tabung oksigen lewat media sosial dan marketplace mulai merajalela. Tahun lalu, kasus penipuan penjualan masker sudah pernah dialami oleh orang hingga rugi hingga puluhan juta rupiah.
Kemunculan penipuan ini beralasan kuat karena memanfaatkan kelangkaan tabung oksigen di tengah pandemi Covid-19.
Hal yang perlu diwaspada dalam situasi seperti ini adalah aktivitas phising.
Phising termasuk kejahatan online yang masih kerap terjadi, dan tentunya menjadi ancaman untuk kita yang terus berkutat di internet. Kalau sudah menjadi korbannya sudah pasti kamu akan menderita kerugian secara ekonomi maupun pencurian data.
Bagaimana cara kerja phising?
Phising dilakukan untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik mengelabui. Dibuat seolah-olah "asli" padahal bukan.
Apa yang menjadi sasaran dari phising ini adalah data pribadi kita, data akun media sosial hingga informasi bank.
Berhubung kegiatan phising ini memang bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari.
Biasanya modus kerja menggunakan website atau email palsu yang tampak meyakinkan.
Contohnya seperti saya sebagai pengguna Apple dan paypal. Sering kali saya mendapatkan email phising dengan ciri kalau akun saya disusupi atau telah terjadi pembelian tanpa sepengetahuan.
Pengalaman lain yang dialami oleh teman saya, mas Afit baru-baru ini dia hendak membeli tabung oksigen di kawasan Jogja. Dia membeli lewat marketplace toko Orange.
![Toko palsu yang digunakan untuk menipu (sumber : deddyhuang.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/30/img-7146-png-61039a089f7b9d633c682e42.png?t=o&v=770)
![Toko palsu yang digunakan untuk menipu (sumber : deddyhuang.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/30/img-7149-png-610398d806310e0d595f6a72.png?t=o&v=770)
Setelah membayar transaksi di toko Orange, teman saya mendapatkan pesan WhatsApp yang masuk ke dalam ponselnya.
Pesan yang dibuat seolah-olah dari toko "asli" yang mengatakan kalau pengiriman tabung oksigen tidak tersedia sesuai ekspedisi yang dipilih. Sehingga, teman saya diminta untuk mengganti jasa pengiriman yang disarankan.
Triknya penipu ini akan mengirimkan alamat website untuk diklik. Berhubung teman saya sedang dalam kondisi waspada dan dia tahu akan mengalami phising. Maka, dia pun segera membatalkan transaksinya di toko orange tersebut.
Saya pun penasaran untuk melihat data apa saja yang diminta dari website palsu tersebut. Setelah coba kunjungi website palsu itu ternyata data yang diminta tidak jauh dari data pribadi, data bank dan data akun kita. Hal yang paling penting adalah mereka meminta kode OTP yang menjadi kode rahasia pribadi.Â
Berikut Tips Agar Tidak Menjadi Korban Phising
Kita setidaknya bisa membangun pagar proteksi agar data pribadi kita aman atau tidak menjadi korban phising.
Berhubung cara phising dilakukan agar tampak meyakinkan, ada beberapa hal yang bisa kita waspada sebelumnya :
- Cek alamat pengirim email. Pastikan domain belakang memang berasal dari email resmi. Email phising termasuk yang paling marak terjadi, sehingga kita perlu hati-hati.
- Biasanya oknum akan melakukan mengelabui seolah-olah calon korban mengalami pembobolan data dan diminta untuk segera mengganti kata sandi.
- Jangan sembarang klik link yang diterima. Kamu bisa mengecek kembali arah link yang dituju. Waspada ketika diminta data pribadi.
- Manfaatkan Two Factor Authentication. Sistem verifikasi 2 langkah ini wajib ada untuk semua akun milik kita.
Barangkali, cerita saya ataupun teman saya bisa lolos dari phising. Tapi belum tentu warga yang masih rendah literasi bisa saja kena jebakan.
Sulitnya situasi ekonomi saat ini tentunya membuat semua orang menjadi gelap mata dan angka kejahatan bisa meroket tajam. Semoga saja informasi ini bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI