Salah satu keluhan konsumen lainnya yang umum sering ditemukan adalah konsumen menemukan benda asing di dalam makanan seperti serangga, rambut, pecahan batu, serabut pembersih, dan lainnya.
Faktor kebersihan bisa disebabkan beberapa faktor seperti kurangnya quality control dari bagian dapur sebelum makanan diantar ke meja konsumen.
Serta, sistem pencucian peralatan dan bahan masakan yang kurang baik dari dapur. Keluhan konsumen mengenai kebersihan makanan memang jarang diperhatikan oleh pemilik restoran. Apalagi kalau pemilik restoran yang hanya berpikir bisnis saja, tanpa perhatikan faktor kesehatan makanan yang dijual.
Masa pandemi ini saya mengamati tidak semua restoran yang menempatkan higienis di urutan pertama. Mulai dari peralatan makan tanpa dibungkus, staff restoran yang tidak rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan lainnya.
Restoran yang tidak bersih termasuk mencerminkan kalau pemilik restoran tidak rajin dalam mengontrol ditambah anak staff cuek.
3. Rasa Makanan Tidak Standar dan Konsisten
Hal yang dicari oleh konsumen saat mengunjungi tempat makan adalah bisa menikmati rasa makanan yang memuaskan mereka. Tidak hanya menjual suasana tempat makan, namun rasa makan di nomor duakan.
Rasa makanan yang tidak standar bisa mengakibatkan makanan menjadi terlalu manis, terlalu asam, bahkan tidak ada rasa yang membuat konsumen senang.
Komplain mengenai kualitas produk yang jelek dan tidak standar adalah paling sering. Wajar saja karena konsumen sudah merasa membayar lebih. Faktanya mendapatkan makanan dengan rasa yang jelek, dan sebagainya. Terlebih kalau dibandingkan dengan harga yang dirasakan terlalu tinggi.
Olahan makanan yang tidak ada standar ini dapat mengakibatkan konsumen enggan untuk kembali datang. Biasanya kalau saya akan memberikan maksimal 3 kali kesempatan untuk datang. Apabila kunjungan pertama saya rasa makanan ini bisa lebih baik, saya akan datang kembali di waktu lain untuk mencobanya kembali.
4. Pesanan Makanan Salah Antar