Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jurus Ketahanan Finansial UMKM di Masa Pandemi

30 Juni 2020   23:57 Diperbarui: 1 Juli 2020   08:01 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wabah virus korona memang membuat perekonomian lesu termasuk melemahnya daya beli. Bagi pelaku bisnis UMKM yang baru merintis pastinya menjadi tantangan berat hingga wabah mulai reda.

Kedua, keuangan perusahaan terganggu

Akibat pasar dan kemampuan beli masyarakat yang lesu, belum lagi ditambah ribuan orang mengalami PHK, semakin sulit mendongkrak angka penjualan. Imbasnya pendapatan yang diterima pun tidak sesuai harapan.

Tentu saja keseimbangan neraca keuangan terganggu. Dampak terburuknya yang tidak kita inginkan adalah bisnis yang baru dijalankan langsung gulung tikar karena kekurangan modal usaha.

Gandeng Tangan Saling Menolong

Mengenai cara bertahan hidup di tengah ketidakpastian, saya berjumpa Mbak Ela dan Mas Hardi.

Mbak Ela dan suaminya ini merupakan pelaku UMKM yang berjualan kue-kue tradisional khas Palembang yang kini mulai ditinggalkan peminat.

Di tengah gempuran toko kue kekinian, toko kue khas Palembang milik Mbak Ela dan suaminya sudah berusia lebih 30 tahun lamanya. Sudah pasti kualitas kue yang dijual terjamin rasanya. Jumlah karyawan di toko sudah lebih 10 orang.

"Memang ada penurunan dari segi pesanan, tapi saya sangat bersyukur karena masih ada orang yang membeli barang yang saya jual."

Pandemi ini membuat UMKM rumahan harus putar otak, Mbak Ela bercerita kalau jualannya sepi pembeli karena perkantoran lebih banyak memberlakukan bekerja dari rumah, sehingga aktivitas rapat di kantor berkurang.

Bagi pelaku bisnis mereka harus membiayai operasional termasuk membayar karyawan. Dari total jumlah karyawan mbak Ela, ada dua karyawannya yang difabel. Mbak Ela merasa ikut terpanggil untuk mempekerjakan difabel di usahanya.

Sumber survey data diakses dari databoks.katadata.co.id
Sumber survey data diakses dari databoks.katadata.co.id
Sebuah survei yang telah dilakukan bagi penyandang disabilitas dilakukan oleh jaringan DPO secara inkulsif pada Juni 2020. Menunjukkan, berkurangnya pendapatan penyandang disabilitas saat pandemi Covid-19 sebanyak 45% responden mengalami penurunan pendapatan sebesar 50-80%. Sementara yang menurun 30-50% sebanyak 22%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun