"Siti," kata pertama yang terlontar dalam bibir Hilal. "Kita kan sudah jalan bareng cukup lama, kamu tahu nggak sih kalau makin hari getaran itu makin kuat," lanjut Hilal.
Siti masih menahan kaget.
"Gw pengen melamar lo. Mengajak orang tua gw ketemu orang tua lo, menentukan hari baik. Kamu bersedia?"
Kalimat terakhir itu menjadi momen paling mendebarkan dalam hidup Hilal. Cowok yang terlihat culun, sedikit kata dalam berbicara namun bisa berbicara dengan baik. Siti tak kuasa menahan haru, ia pun segera mengiyakan keinginan Hilal untuk bertemu dengan kedua orangtuanya. Baginya Hilal adalah sosok pria yang bertanggungjawab dan menerima dia apa adanya.
"Iya... gw tunggu lu di rumah gw." balas Siti.
Sontak isi dalam ruangan bioskop terdengar kencang teriakan. Lampu dinyalakan dan semua teman-teman dekat yang dikenal oleh Siti dan Hilal muncul bersamaan.
Saat hilal telah tampak, rasanya kita tidak perlu menunggu waktu berlama-lama. Saat dia memang bukan jodohmu, santai saja. Anggap saja saat itu memang hilal belum tampak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H