Pertanyaannya, apakah semudah itu?
Tentu tidak, Tole! Hal yang saya takutkan dalam membuat konten adalah ketika konten tersebut ternyata membuat rugi banyak orang yang melihat.Â
Ada beban moral yang akan dibawa sampai mati. Belum lagi mendapat hukuman sanksi sosial dari netizen budiman. Kalian sudah tahu kan bagaimana arogansinya netizen ketika sudah membully balik?
Bully adalah Social Punishment?
Kegiatan membully di media sosial sudah menjadi hal yang lumrah untuk saat ini. Ketika ada satu hal yang keliru maka akan langsung puas ketika kita bisa menyumbang satu suara lewat kolom komentar, atau kalau tidak membagikan berita tersebut agar semakin banyak orang tahu. Tentunya menjadi santapan yang enak karena membully orang memang menyenangkan bukan.
Apa yang disuarakan oleh Bikcik Tika kalau disederhanakan adalah jangan beri panggung untuk orang-orang demikian. Walaupun akan tetap ada orang yang mencari panggung dan panjat sosial dari kasus ini.
Termasuk memuat video klarifikasi yang sebenarnya dirasa tidak perlu oleh orang lain. Semakin sering pembahasan, komentar dan mengangkat namanya tentu saja akan mendatangkan uang yang tidak dilihat secara langsung. Semua kuota internet yang kalian beli digunakan untuk mereka pendulang adsense. Semakin senang lah mereka. Paham sejauh ini?
Semua demi like, subscribe dan follower. Tingkat popularitas yang saat ini menjadi tolak ukur seseorang terkenal atau tidak. Bahkan dalam pertemanan pun bisa saja menjadi palsu ketika orang tersebut tidak memiliki jumlah pengikut yang banyak untuk bisa di pansos alias panjat sosial. Namun, sayangnya tidak banyak juga orang yang tak peduli.
Membaca Insight Akun Instagram IK
Mengambil contoh dari IK, saya pun tergelitik untuk melihat pengaruh dampak IK terhadap setiap konten yang dia buat. Contoh kasus ini saya mengambil kasus untuk akun Instagram miliknya menggunakan tools dalam digital marketing untuk mengukur efektivitas.
IK memiliki total pengikut sekitar 1,6 juta yang mana untuk orang seperti dia tentu hal yang sangat membanggakan. Pembawaannya yang nyablak, dan ceplas ceplos memang bisa menarik pengikutnya untuk betah berlama-lama melihat konten-kontennya.Â
Bahkan kenaikan pengikutnya konstan setiap bulannya. Hal yang sangat-sangat menguntungkan bagi seorang konten kreator karena semakin banyak pengikut akan membuat dirinya semakin dilirik dan profit.