Tiba-tiba bikcik Tika mention saya di grup agar saya ikut meramaikan kegiatan KOMPAL (Kompasianer Palembang) bulan ini. Dalam hati, idih nih orang.. Apa-apaan langsung masukin nama tanpa saya setuju.
Saya jawab, nanti... mau cek kalender jalan-jalan dulu. Ternyata benar, minggu ini saya ada jadwal "jalan-jalan" dan biasanya weekend baru balik. Cuma, rasanya di KOMPAL sayang sekali ditolak apalagi untuk acara kebersamaan. Akhirnya, tiket pesawat saya reschedule dan pulang lebih cepat demi agenda KOMPAL pada 16 Maret 2019.
Ini acara kedua di tahun 2019 dari KOMPAL. Setelah bulan lalu mengadakan acara mengenalkan kartu pos ke anak-anak bersama Yayan dan Playdate Palembang. Bulan ini giliran saya, dokter Posma, Mang Du, dan Nindy yang kolaborasi bersama Universitas IBA Palembang. Tema diskusi yang ringan seputar positif media sosial.
Bertempat di aula Universitas IBA Palembang, sekitar 100 mahasiswa muda, kritis, dan aktif berkumpul. Kampus yang memiliki arsitektur klasik kepunyaan Ida dan Bayumi, salah satu orang terpandang di Palembang.
Saya sendiri sudah sering bermain di kampus penuh pohon rindang. Sambil berdecak, andai si pemilik tergerak untuk membuat kampus ini lebih nyaman karena dari bangunan sudah bagus.
Acara kami melewati rangkaian formal yang kontras dengan milenial saat ini. Dibuka oleh Dr. Ir. Karlin Agustina, M.Si sebagai rektor yang memberikan kami figura sertifikat sebagai tanda terima kasih yang manis.
Diskusi pun Dimulai
Kita semua punya kebebasan dalam membagikan berita. Namun, ketika memberikan informasi tersebut apakah sudah disaring terlebih dahulu? Sebab kita tidak tahu kondisi aslinya seperti apa.
Sebelum mempercayai informasi tersebut ada baiknya dicari tahu terlebih dahulu. Saya sendiri juga mulai mengontrol ketika ingin memberikan suatu informasi atau gambar. Apakah gambar atau berita itu baik untuk saya, orang lain, dan lingkungan.