Terlebih audiens sore itu adalah anak-anak mahasiswa yang nantinya mereka akan masuk ke dunia kerja. Sesi saya tidak lama karena juga berbagi dengan tiga teman saya. Mulai dari dokter Posma yang berbagi mengenai seputar profesi sebagai dokter. Bagaimana beliau memberikan konten positif lewat tulisan.
Lalu, Mang Du yang mulai menyentil dunia pekerjaan dan dia pun sepakat kalau dalam merekrut karyawan baru, maka media sosial menjadi hal utama yang dilihat. Tak lupa sosok Nindy yang berpendapat mengenai bahayanya ketika komentar atau perilaku seseorang terhadap orang lain bisa membuat dampak psikis.
Beberapa peserta mulai melemparkan kami botol aqua, eh, pertanyaan mengenai topik diskusi. Walau pun ada yang melenceng tetap harus kita luruskan bagai besi yang bengkok.Â
Kapasitas kami termasuk saya mungkin belum seberapa, namun kami yakin dengan kontribusi seperti ini setidaknya akan ada tunas-tunas muda yang sekarang jadi lebih bijak selama online. Bahwa media sosial bukanlah menjadi tempat melampiaskan kekesalan melainkan menjadi jejak digital yang bisa diwariskan.
Terima kasih Universitas IBA yang sudah menyediakan tempat untuk kami berkumpul sekaligus berbagi. Sebab kami yakin, ketika kami menjadi bagian dari komunitas tersebut maka hidup kami lebih berasa bermanfaat.
Ditunggu ya di acara KOMPAL berikutnya. Kalau kalian belum bisa ikut kemarin, masih ada selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H