Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Romansa Kota Sejarah, Macao

27 Desember 2017   09:16 Diperbarui: 27 Desember 2017   20:53 1746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seradura (foto : Diandra Caesarlita)

Seafood Rice (foto : Diandra Caesarlita)
Seafood Rice (foto : Diandra Caesarlita)
Salah satu makanan otentik kuliner Macao khas Portugis yang bisa dicoba adalah Seafood Rice. Penampilannya yang seperti gulai tersebut mempunyai kejutan saat menyendok ke bagian dalamnya. Campuran nasi, berbagai macam seafood seperti udang, kerang, dan cumi ini disajikan berkuah dalam mangkuk yang cukup besar. Rasa gurih dan sedikit asam begitu terasa sejak suapan pertama ketika menyantap kuliner ini.

Seradura (foto : Diandra Caesarlita)
Seradura (foto : Diandra Caesarlita)
Portugues Eggtart (foto : Diandra Caesarlita)
Portugues Eggtart (foto : Diandra Caesarlita)
Macao juga memiliki hidangan dessert yang menjadi salah satu bukti pengaruh kuliner Portugis di Macao. Tentunya saya ikut mencari Seradura dan Portugues Eggtart yang cukup populer. 

Seradura merupakan cream cheese dan biskuit susu yang bertekstur sangat creamy namun juga ringan dan lumer di dalam mulut. Sedangkan eggtart merupakan kue khas Portugis yang diadaptasi oleh penduduk Macao. Penampilan kue terkesan tidak ada yang istimewa, namun saat gigitan pertama, dalam mulut kita akan merasakan campuran telur dan karamel yang pas serta bagian dalam kue begitu lembut.

Hidden Gem Sebuah Kota Sejarah

Bukan hanya kasino yang menjadi tumpuan perekonomian orang-orang setempat, walau mereka punya pilihan untuk larut dari pagi hingga malam mempertaruhkan harta mereka di atas meja kasino. 

Namun, dari obrolan saya bersama seorang penjaga kasino saat sedang menunggu bus. Bagaimana hidup di Macao, jajahan Portugis yang amat kecil di ambang pintu benua Tiongkok? 

Tidakkah kalian merasa bahwa kita tinggal dalam zaman lampau yang amat terbelakang, sedang di sekeliling sejarah baru manusia mengalir dengan amat cepat?

Taman di St. Paul (foto : dok pribadi)
Taman di St. Paul (foto : dok pribadi)
Patung sepasang kekasih (foto : dok pribadi)
Patung sepasang kekasih (foto : dok pribadi)
Masyarakat Macao sudah jauh lebih terbuka dan berpikir maju ke depan. Yakin akan kemajuan Macao, tentunya bukan tanpa alasan. Macao juga meliputi dua pulau disebut Coloane dan Taipa, yang sekarang dihubungkan oleh pulau buatan yang disebut Cotai. 

Tiga pulau ini saling terhubung ke daratan utama Macao oleh tiga jembatan megah serta berbatasan dengan Provinsi Guangdong. Saat ini pengembangan Pulau Taipa lebih dikhususkan untuk hotel dan kasino besar. Maka 10 tahun mendatang, Macao akan menjadi salah satu destinasi menarik bagi orang yang ingin melihat masa depan dan sejarah.

Saya jadi teringat saat sedang berjalan kaki bertanya alamat menelusuri lorong-lorong pertokoan sekitar Senado Square. Saya berjumpa dengan seorang lansia lalu berkomunikasi dengan bahasa mandarin yang terbatas. Dari obrolan kami, saya menangkap tentang masyarakat lokal yang begitu menikmati hari tua di sebuah negara persemakmuran Portugis.


Macao memang telah lama menjadi tempat kontras hadir berdampingan: hidup bersama, tak saling menghancurkan, malah saling mendukung. Potret keindahan bangunan serta perpaduan budaya dan kuliner. Seperti sepasang patung yang berdiri di seberang reruntuhan St. Paul. Romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun