Pada saat suasana mencekam, situasi dan kondisi menegangkan akibat pandemi Covid-19, saya sangat memikirkan anak-anak saya yang tinggal di Semarang dan Yogyakarta. Waktu itu di apotik-apotik sudah tidak tersedia masker. Semua ludes dibeli orang secara berebutan. Padahal harga masker melambung tinggi naik hingga lima kali lipat lebih.
Panik juga membayangkan anak-anak yang membutuhkan masker dan harus saya kirim dari rumah. Kebetulan ada info teman saya yang langsung memproduksi masker. Lalu saya beli untuk dikirim ke anak-anak. Dan untuk stok di rumah.
Sejak pandemi saya nggak lepas dari masker. Ke mana-mana menggunakan masker dan sudah nggak pernah lagi menggunakan jilbab untuk menutup hidung  yang kadang belepotan lipstik, haha.
Pandemi sudah berakhir, aturan menggunakan masker sudah dicabut. Masyarakat bebas menghirup udara tanpa tersekat masker.
Namun menurut saya lebih baik tetap menggunakan masker untuk mencegah terganggunya pernafasan akibat polusi udara mengingat pada musim kemarau sekarang ini sudah mulai terjadi wabah batuk berkepanjangan. Setidaknya kita mencegah penularan pada orang lain jika kita sendiri yang sedang mengalami batuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H