Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Mistis Dibalik Rest Area 260 B, Kenangan Pabrik Gula Banjaratma

17 Februari 2023   19:20 Diperbarui: 22 Februari 2023   00:56 12056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan jalan tol di salah satu sudut bekas PG Banjaratma (dokpri/et's).

Menurut penjelasan Mas Iis, Rest Area 260B (begitu sebutan viral seperti kata pengunjung yang saya temui juga) dioperasikan oleh PT. PP Sinergi Banjaratma sejak 17 Maret 2019.

Berkaca dari transformasi pabrik gula menjadi rest area, menunjukkan bahwa aset memiliki umur ekonomi yang relatif panjang. Aset berusia lebih dari seratus tahun ternyata masih dapat dioptimalkan untuk menciptakan pendapatan. Sentuhan kreatif dan pemikiran out of the box telah mengubah pabrik tak terurus menjadi aset yang menjanjikan.
Ada dua hal penting yang dicapai disini. Pertama, melestarikan bangunan tua sarat nilai sejarah yang turut mewarnai perjalanan panjang industri gula nusantara. Kedua, berputarnya roda perekonomian di kawasan tersebut. Suatu pencapaian yang luar biasa. Membingkai jejak masa lalu, merajut masa depan dengan pengelolaan aset yang berwawasan jauh ke depan (dikutip dari artikel DJKN, "Membingkai Jejak Masa Lalu, Pabrik Gula Banjaratma").

#Mitos Sosok Noni Yolanda

Saya penasaran dengan cerita mistis yang saya dengar sewaktu kecil. Ketika masih ditempati salah seorang Administratur sekitar tahun 1981 saya pernah main ke rumah megah peninggalan zaman Belanda itu. Saya merasa kehilangan kenangan indah walaupun bukan bekas tempat tinggal saya. Rumah itu sudah hancur atapnya dan sebagian temboknya. Saya memasuki beberapa ruangan yang menurut cerita dari mulut ke mulut sering muncul penampakan. Karena penasaran ingin melihat kemunculan Noni Yolanda, saya memasuki rumah tua itu ditemani salah seorang penjaga keamanan. Sebagian ruangan rumah tua itu saya masuki. Kamar-kamar yang berukuran sangat besar, kamar dekat ruang tamu yang ada fasilitas kamar kamar (diduga sebagai tempat bersembunyi Noni Yolanda dulu), dan ruang tamu yang sangat luas saya amati. Seratus tahun lebih sejak zaman Belanda rumah itu ditempati keluarga Administratur yang menggantikan Administratur sebelumnya.

Setelah saya keliling ke sudut-sudut ruangan rumah yang terkenal angker itu  ternyata hantu Noni Yolanda tidak muncul juga. Mungkin karena siang hari ya!

Berikut kisah lengkap hantu Noni Yolanda yang sering muncul di rumah Administratur dan bekas rumah karyawan lain, yang saya nukil dari Wikipedia.

Sejak awal masa Kemerdekaan Indonesia, Pabrik Gula Banjaratma sudah mengalami beberapa rangkaian serangan, penjarahan, dan pengrusakan. Lahan area pabrik ini selalu jadi rebutan antara massa. Terjadilah beberapa gerakan perlawanan rakyat baik dari para pejuang RI, pihak Sayap Kiri, maupun dari pihak Darul Islam. Disebutkan bahwa pada saat itu banyak keluarga Belanda yang jadi korban perebutan lahan di area PG Banjaratma ini.

Salah satunya diketahui mitos sosok hantu Belanda Noni Yolanda. Mitos sosok ini sangat terkenal dari cerita kalangan masyarakat sekitar pabrik gula. Diketahui bahwa Noni Yolanda merupakan seorang anak berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai salah satu karyawan di Pabrik Gula Banjaratma.

Yolanda hidup pada masa Nasionalis Radikal, dimana saat itu ada semangat anti Belanda yang sangat luas. Anti Belanda ini diwujudkan sebuah perlawanan yang dikenal sebagai Peristiwa Tiga Daerah yaitu revolusi yang terjadi di wilayah Brebes, Tegal, dan Pemalang pada masa awal Kemerdekaan Indonesia.

Pusat perlawanan masyarakat adalah dengan perebutan penguasaan perusahaan-perusahaan dari tangan Belanda serta terjadinya pembantaian keluarga-keluarga Belanda yang menguasai perusahaan, seperti yang terjadi di PG Banjaratma. Di sinilah kisah miris Yolanda dengan tragedi pembantaiannya mulai terjadi.

Konon pada saat itu sebagian massa sudah mengepung dan hendak menguasai Pabrik Gula Banjaratma. Melihat massa yang beringas merengsek di perumahan sekitar PG Banjaratma, Yolanda yang saat itu terbilang masih gadis, ketakutan dan mencoba lari dari kepungan massa. Diduga, Yolanda hendak bersembunyi di suatu ruangan kamar depan rumahnya, yang juga terdapat fasilitas kamar mandi dan WC untuk tempat berlindung Yolanda dari amukan massa. Namun nahas, saat Yolanda mencoba berlari, dia tersandung sebuah benda hingga dia terjatuh. Parahnya lagi setelah terjatuh, wajahnya sempat terkena benda tajam, hal itu mengakibatkan matanya tertancap benda tajam tersebut hingga mengeluarkan darah. Nyawa Yolanda pun akhirnya melayang, jasadnya kemudian dipulangkan ke negeri asalnya, Belanda. Di sanalah Yolanda dimakamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun