Tapi dia teringat kedua orang tuanya. Ada rasa sakit ketika harus berpisah sebelum membahagiakan orang tua. Dan kapan lagi waktunya untuk bisa membuat orang tuanya bahagia. Menolak perjodohan, sama saja membuat mereka kecewa. Marah-marah pada orang tua, dia nggak mau dicap sebagai anak durhaka. Melarikan diri dari rumah, rasanya nggak mungkin membuat geger  warga dan mempermalukan keluarga. Bunuh diri juga tidak menyelesaikan masalah di dunia. Bahkan urusan sampai di akhirat.
Kapan lagi kalau tidak sekarang membuat orang tua bahagia. Lagi-lagi pertanyaan itu yang muncul dalam pikiran Sari. Hingga menjelang pagi, dia mendapatkan jawaban sendiri. Niat hati untuk  mengikuti kemauan ayah dan ibunya. Rela dijodohkan. Menikah dalam waktu dua minggu lagi.
Sesaat Sari terlelap dengan wajah sedih namun tekad yang kuat demi kebahagiaan kedua orang tua yang dicintainya.
#docJay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H