Mohon tunggu...
Heru Susetyo Nuswanto
Heru Susetyo Nuswanto Mohon Tunggu... Dosen - Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si.M.Ag. Ph.D - Associate Professor Faculty of Law Universitas Indonesia

Associate Professor at the Faculty of Law University of Indonesia and Human Rights Attorney at PAHAM Indonesia. Studying Human Rights toward a degree (LL.M) at Northwestern Law School, Chicago, and Mahidol University, Bangkok (Ph.D. in Human Rights & Peace Studies). External Ph.D. researcher in Victimology at Tilburg University, Netherlands. Once a mountaineer, forever a traveler...and eager to be a voice for the voiceless people. Twitter : @herususetyo FB : heru.susetyo@gmail.com; e-mail : heru@herususetyo.com; IG : herususetyo2611

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Damkar Swasta di Kalbar: Kebaikan Hati yang Menembus Sekat-Sekat SARA

13 Desember 2022   09:25 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:56 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Motivasi pendukung lainnya adalah faktor turun temurun di keluarga, dimana orang tua atau kakek neneknya yang juga menjadi pemadam di masa lalu.

Visi dan misi dari BPKS bersifat sosial, sukarela dan non-profit, sehingga para anggota tidak digaji dan tak dapat keuntungan materil apapun. Karena memang bukan keuntungan materiil yang mereka kejar.  Tak ada peraturan terikat tentang ini.  Namun,  umumnya memang tak ada gaji atau honor bulanan.   Jadi, ini memang urusan panggilan hati dan bukan semata-mata karena cuan.

Padahal pekerjaan mereka tidak sekedar memadamkan kebakaran.  Pada prakteknya  damkar swasta juga melakukan kegiatan emergency yang lain.   Evakuasi korban tenggelam di sungai/ laut,  upaya penyelamatan hewan peliharaan,  pembersihan sarang tawon,  memindahkan ular berbisa, membersihkan minyak solar yang acap kali tumpah di jalanan Pontianak.  Bahkan berkontribusi dalam menumpas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).  Walau,  fasilitas, sarana, prasarana, dana dan teknologi yang mereka gunakan tidak memadai.

Di masa Covid-19, BPKS juga memberikan layanan tambahan.  Membantu pelaksanaan kegiatan vaksinasi dosis 1, 2, dan 3 dengan menjadikan posko-nya sebagai tempat vaksinasi. Selain itu, tiap BPKS juga menyiapkan armada ambulans-nya untuk evakuasi, terutama pada pasien positif Covid-19 yang perlu segera dirujuk ke rumah sakit.  Hebatnya,  mereka tak memasang tarif apapun. Gratis saja.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Uniknya, damkar swasta ini adalah swadaya dan juga swadana.   Kegiatan mereka  adalah dari sumber mereka sendiri dan dari iuran warga sekitar. Iuran warga tersebut kemudian digunakan untuk membeli peralatan pemadam kebakaran yang dibutuhkan mulai dari selang air hingga untuk modifikasi mobil pemadam kebakaran.   Apalagi harga selang air memang mahal.  Berkisar empat juta rupiah.  Dan dalam setiap mobil tak cukup hanya satu selang air.

Kekurangan dari Damkar Swasta adalah ketiadaan SOP dalam kegiatan pemadaman.  Mereka ikut pelatihan,  ikut sertifikasi,  tapi tidak semua memiliki SOP dalam berkegiatan.  Dampaknya, seringkali personil dan armada yang dikerahkan ke tempat kejadian kebakaran adalah berlebihan dan tumpang tindih. Sehingga malah mengakibatkan kerusakan yang lebih pada rumah dan furnitur dari bangunan yang terbakar.

Terdapat 8 (delapan) BPKS yang beroperasi di Singkawang. Delapan BPKS tersebut adalah BPKS Bhakti Suci, Tua Pekong, Widia Bhakti, Dwi Tunggal, Pasar Turi, Siaga, Mandi, dan Pasar Kulor. Kedelapan BPKS ini dikoordinasikan dibawah forum komunikasi yang dinamakan Asosiasi BPKS Singkawang.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Damkar swasta Bhakti Suci mengawali kegiatannya pada tahun 1976 dengan melakukan penggalangan dana untuk membantu fasilitas pemadaman kebakaran bagi masyarakat Singkawang yang mengalami musibah kebakaran. Pada tahun 1981 Bhakti Suci mulai beroperasi sebagai Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS). Hal ini menjadikan BPKS Bhakti Suci sebagai damkar swasta tertua dan pelopor dari BPKS-BPKS lainnya. Pada 13 Juli 2004 lahir BPKS Toa Pekong lalu BPKS Widia Bhakti dan Dwi Tunggal pada tahun 2007.  Pada tahun 2008 berdiri BPKS Pasar Turi.  Dan,  pada tahun 2018 baru berdiri kembali BPKS baru yang menamai diri mereka sebagai BPKS Siaga, Mandiri, dan Pasar Kulor. Setahun kemudian, pada tahun 2019 berdiri Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta Kota Singkawang (APKS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun