Guru perlu memastikan bahwa semua siswa terlibat dalam proses debriefing, baik melalui diskusi kelompok maupun refleksi individu. Partisipasi aktif dari semua siswa akan memastikan bahwa pembelajaran berlangsung secara merata dan tidak ada siswa yang tertinggal.
3. Gunakan Visualisasi atau Media Pendukung
Penggunaan diagram, grafik, atau video hasil praktikum dapat membantu siswa untuk lebih memahami hasil yang diperoleh. Visualisasi data juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendiskusikan hasil yang berbeda dengan ekspektasi.
4. Berikan Waktu yang Cukup
Debriefing yang efektif memerlukan waktu yang cukup untuk mendiskusikan hasil praktikum secara mendalam. Guru perlu mengalokasikan waktu yang cukup setelah praktikum, dan tidak terburu-buru dalam melaksanakan debriefing.
5. Mendorong Refleksi Jangka Panjang
Selain refleksi setelah praktikum, guru juga dapat mendorong siswa untuk melakukan refleksi jangka panjang terhadap proses belajar mereka. Refleksi ini bisa berupa tugas jurnal berkala, di mana siswa merenungkan kemajuan mereka selama beberapa minggu atau bulan.
Studi Kasus: Penerapan Debriefing di SMAN 1 Sampang
Pada SMAN 1 Sampang, debriefing diterapkan secara rutin setelah setiap kegiatan praktikum Biologi. Dalam satu contoh, setelah melakukan praktikum tentang "Enzim dan Faktor yang Mempengaruhinya", guru Biologi, Syaiful Rohman, S.Pd, MM, menggunakan sesi debriefing untuk mengevaluasi hasil praktikum siswa.
Bapak Syaiful memulai dengan meninjau langkah-langkah percobaan yang dilakukan dan menanyakan kepada siswa mengenai pengamatan mereka. Siswa kemudian diminta untuk mendiskusikan dalam kelompok kecil, membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori yang sudah dipelajari. Sesi ini diakhiri dengan refleksi individu di mana siswa menulis apa yang mereka pelajari dan tantangan yang dihadapi selama praktikum.
Aksi Nyata Penerapan Debriefing Setelah PraktikumÂ