Mohon tunggu...
Syaiful Rohman R
Syaiful Rohman R Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Sampang, Madura

Praktisi Pendidikan, Penulis, Penggiat Literasi, Pemerhati Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, dan Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Model 3D Organ Tubuh dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi

13 September 2024   03:49 Diperbarui: 13 September 2024   03:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran dengan menggunakan model 3D organ tubuh dapat diimplementasikan melalui beberapa langkah:

- Perencanaan Pembelajaran: Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang berfokus pada eksplorasi model 3D. Misalnya, siswa dapat diminta untuk membongkar dan menyusun ulang model organ tubuh, serta mendiskusikan fungsinya.

- Integrasi Teknologi: Model 3D tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga dapat berbentuk digital menggunakan perangkat lunak seperti aplikasi anatomi manusia. Penggunaan teknologi ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi lebih detail tanpa batasan fisik.

- Pendekatan Inkuiri: Pembelajaran berbasis inkuiri sangat cocok diterapkan bersama model 3D. Siswa dapat mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban melalui eksplorasi model, misalnya mengenai bagaimana organ tertentu bekerja dalam kondisi tertentu.

Studi Kasus: Peningkatan Pemahaman Siswa

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model 3D dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan pemahaman siswa. Misalnya, sebuah penelitian di sebuah sekolah menengah atas menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan model 3D organ tubuh memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang hanya menggunakan media gambar 2D. Pemahaman terhadap konsep organ tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak lebih mendalam ketika siswa dapat melihat dan menyentuh model secara langsung.

Hubungan Model 3D dengan Kurikulum Merdeka

Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia, model 3D organ tubuh sangat relevan. Kurikulum ini mendorong pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan berpusat pada siswa. Dengan menggunakan model 3D, siswa tidak hanya sekadar mendengar penjelasan dari guru, tetapi juga secara aktif mengeksplorasi materi pembelajaran, sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis.

Dampak terhadap Keterlibatan Siswa

Salah satu dampak signifikan dari penggunaan model 3D adalah peningkatan keterlibatan siswa. Siswa menjadi lebih tertarik dan antusias dalam belajar karena mereka dapat melihat secara langsung bagaimana organ tubuh berfungsi. Hal ini juga dapat memfasilitasi diskusi antar siswa dan guru, menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif.

Tantangan Penggunaan Model 3D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun