Studi kasus memungkinkan siswa memahami relevansi materi biologi dengan kehidupan nyata. Misalnya, ketika mempelajari tentang krisis iklim, siswa dapat menganalisis bagaimana perubahan suhu global mempengaruhi ekosistem laut dan darat.
3. Meningkatkan Partisipasi dan Kolaborasi
Studi kasus sering kali dilakukan secara berkelompok, yang memfasilitasi kolaborasi antara siswa. Ini memungkinkan mereka belajar dari satu sama lain, berbagi perspektif, dan berdiskusi tentang cara terbaik memecahkan masalah.
4. Mengembangkan Kemampuan Pengambilan Keputusan
Dalam studi kasus, siswa sering dihadapkan pada dilema yang mengharuskan mereka membuat keputusan berdasarkan bukti ilmiah. Hal ini mengajarkan mereka tentang proses pengambilan keputusan yang berlandaskan pada data dan fakta.
5. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Dengan memanfaatkan masalah nyata yang dekat dengan kehidupan mereka, siswa cenderung lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Keterlibatan aktif ini mendorong pemahaman yang lebih dalam terhadap konsep-konsep biologi yang dipelajari.
Penerapan Studi Kasus dalam Topik Biologi
1. Krisis Lingkungan dan Ekosistem
Salah satu contoh studi kasus yang sering digunakan dalam biologi adalah masalah lingkungan dan ekosistem. Misalnya, siswa bisa diberikan studi kasus tentang hilangnya keanekaragaman hayati di hutan hujan Amazon. Dalam kasus ini, siswa akan mengeksplorasi berbagai faktor yang menyebabkan penurunan spesies, seperti deforestasi, perubahan iklim, dan intervensi manusia.
Langkah-langkah penerapannya: