NU juga menekankan pentingnya aspek sosial dalam berkurban. KH Said Aqil Siradj menyatakan bahwa berkurban harus dimaknai sebagai upaya untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan solidaritas sosial. Pembagian daging kurban kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari upaya tersebut. Selain itu, NU mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan kurban, perlu diperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan serta lingkungan, sesuai dengan prinsip Islam yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan.
Implementasi Berkurban di Era Modern
Berkurban di era modern memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal pelaksanaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pemilihan Hewan Kurban
Hewan yang dipilih harus memenuhi syarat syar'i, yaitu cukup umur, sehat, dan tidak cacat. Di era modern, pemilihan hewan juga harus memperhatikan aspek kesejahteraan hewan, memastikan hewan diperlakukan dengan baik sebelum disembelih.
2. Proses Penyembelihan
Proses penyembelihan harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam, dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan. Penyembelihan yang baik juga harus memperhatikan teknik yang benar agar hewan tidak menderita lebih dari yang diperlukan.
3. Pembagian Daging
Pembagian daging kurban harus dilakukan secara adil dan tepat sasaran. Di era modern, penggunaan teknologi informasi dapat membantu dalam mendata penerima manfaat dan memastikan daging kurban sampai kepada yang benar-benar membutuhkan.
4. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan limbah hasil penyembelihan harus dilakukan dengan baik untuk menghindari pencemaran lingkungan. Di era modern, penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah sangat dianjurkan.