"Can't you speak English?", katanya ketus dengan logat Thailandnya. Orang yang tidak bisa bahasa Inggris memang sering dianggap bodoh di Australia.
Dalam hati saya bilang, "Apa bahasa Inggrismu sudah cas cis cus apa? Sudah kayak bahasa Inggrisnya orang Aussie?".
Mungkin dia merasa sudah kayak orang Aussie karena sudah lama berimigrasi ke Australia. Ngomong bahasa Inggris sudah tidak masalah. Tapi bagi saya, bahasa Inggrisnya jauh lebih sulit ditangkap dibanding jika diucapkan oleh bangsa Australia sendiri karena logat Thailandnya yang cukup kental. Mungkin bahasa Inggris yang diucapkannya didengarnya sudah seperti orang Aussie tulen. Ia bangga sekali punya kemampuan itu di hadapan orang Asia lain. Â
Rasisme memang tidak cuma sekedar masalah kulit, tapi juga ego dan identitas diri.*** (HBS)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H