Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasisme Tidak Sekedar Masalah Kulit

14 Juli 2015   12:21 Diperbarui: 14 Juli 2015   18:35 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Can't you speak English?", katanya ketus dengan logat Thailandnya. Orang yang tidak bisa bahasa Inggris memang sering dianggap bodoh di Australia.

Dalam hati saya bilang, "Apa bahasa Inggrismu sudah cas cis cus apa? Sudah kayak bahasa Inggrisnya orang Aussie?".

Mungkin dia merasa sudah kayak orang Aussie karena sudah lama berimigrasi ke Australia. Ngomong bahasa Inggris sudah tidak masalah. Tapi bagi saya, bahasa Inggrisnya jauh lebih sulit ditangkap dibanding jika diucapkan oleh bangsa Australia sendiri karena logat Thailandnya yang cukup kental. Mungkin bahasa Inggris yang diucapkannya didengarnya sudah seperti orang Aussie tulen. Ia bangga sekali punya kemampuan itu di hadapan orang Asia lain.  

Rasisme memang tidak cuma sekedar masalah kulit, tapi juga ego dan identitas diri.*** (HBS)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun