Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Setiap Kesuksesan Perlu Dirayakan

19 Agustus 2013   14:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1376897998461246445

Kegiatan bersama karyawan bermain sepak bola, ping pong dan video game. Foto: Dokumentasi pribadi.

SEORANG kepala departemen pagi-pagi begitu masuk kantor, marah-marah ketika diberi tahu bahwa kepala departeman lain tidak masuk kerja karena sakit. Dalam nada suaranya terdengar kekecewaannya yang luar biasa.

"Kita ini sudah susah payah membentuk team.  Saya sendiri sampai beberapa kali membujuk anak buahku untuk ikut peran serta. Lha kok sebagai kepala departemen malah nggak masuk kerja. Gimana ini?  Ini kan penting untuk membangun sebuah kerja team?," katanya sewot.

Kepala departemen ini pantas marah. Perusahaan sudah merencanakan kegiatan karyawan ini sebulan lalu. Mereka membentuk team antar-departemen untuk perlombaan indoor sepak bola, ping pong dan video game. Merekrut karyawan untuk peran serta memang tidak gampang. Dan sore nanti adalah waktu perlombaan itu diadakan. Pada saat yang menentukan, jika satu dari anggota tidak masuk, maka konfigurasi regu pemain perlu dirubah lagi. Dan ini perlu waktu. Sementara waktunya sudah amat mepet.

Selain perlombaan, acara utamanya adalah peanugerahan manager dan karyawan teladan untuk masa empat bulan terakhir.  Acara peanugerahan karyawan memang rutin diadakan tiap empat bulan sekali untuk meng-apreasiasi prestasi kerja karyawan.

Sertifikat penghargaan bagi pemenang diumumkan dalam acara itu. Hadiah-hadiah menarik diberikan. Tapi tidak semenarik hadiah yang diberikan pada akhir tahun yang menghargai "Employee of the Year".  Tapi tetap saja acara ini menarik para karyawan.

Setiap kesuksesan atau keberhasilan memang pantas untuk dirayakan agar nilai-nilai positif lebih tertanam.  Penganugerahan award tiap empat bulan sekali adalah satu cara untuk merayakan kesuksesan itu.  Prestasi kerja mendapat pengakuan dari perusahaan dan karyawan lainnya ikut belajar tentang ethos kerja yang baik. Kesuksesan tidak harus bersifat besar.  Kesuksesan kecil pun pantas untuk dirayakan secara internal departemen agar mendapat penekanan bersama.

Merayakan kesuksesan kecil bisa dilakukan berbagai cara. Misalnya kesuksesan itu diumumkan pada saat briefing sebelum kerja dimulai.   Atau sekedar memberi karyawan makanan kecil yang bisa disantap semua karyawan intern dalam departemen.  Kesuksesan kecil yang dirayakan dan diketahui bersama tersebut bisa memberi manfaat termotivasinya karyawan untuk meraih kesuksesan-kesuksesan terdekat dan bisa dijangkau. Kesuksesan besar adalah akumulasi dari kesuksesan-kesuksesan yang lebih kecil.

Kategori prestasi kerja karyawan yang dinilai terdiri dari beberapa kriteria.  Masing-masing tergantung perusahaan yang bersangkutan. Mulai penghargaan kerja keras, peningkatan sales, customer service dan lain-lain yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan.

Bagi penulis, reward atau hadiah yang paling menarik adalah penghargaan "Quiet Achiever". Sebuah penghargaan yang diberikan pada karyawan yang tanpa banyak ngomong, tanpa banyak cakap, tapi menunjukkan sikap kerja kerasnya.

Pekerja di Australia terdiri dari multi kebangsaan.  Di antara mereka masih belum lancar bahasa Inggrisnya.  Posisi karyawan yang belum lancar bahasa Inggrisnya biasanya berada di garis belakang. Dan karyawan jenis ini biasanya tidak banyak ngomong dan malu-malu.  Karena kelemahan dalam bahasa Inggris, biasanya mereka kompensasikan dengan kerja keras.  Mereka inilah yang patut dihargai kerja kerasnya lewat award "Quiet Achiever".  Jadi tidak ada karyawan yang terlewatkan.  Tidak ada yang merasa bahwa dirinya atau prestasi kerjanya tak pantas untuk dihargai sehingga luput dari perhatian perusahaan.

Suasana penghargaan para karyawan tersebut akhirnya terselenggara dengan lancar.  Setelah diumumkan para pemenangnya, acara pertandingan indoor antar-karyawan bisa berlangsung dengan meriah, meski terjadi kekisruhan karena perubahan komposisi regu pemain gara-gara absennya satu pemain.  Beberapa karyawan yang tidak ikut main jadi cheer leader.

Sorak sorai dan gelak tawa mengisi ruangan yang biasanya digunakan untuk pertemuan tersebut.  Kepala departemen yang absen tidak lagi disinggung. Tapi secara bawah sadar jelas-jelas mempengaruhi opini karyawan pada kepala departemen tersebut. Meskipun alasan tidak masuk kerjanya syah dan orisinil, tapi kadang karyawan tidak mau mengerti dengan kenyataan ini. Membina semangat kerja karyawan memang tidak gampang.

Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi.  Dan dalam hal ini sepertinya tidak banyak saingannya.*** (HBS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun