Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skenario Masa Depan ala Saintis

2 Januari 2019   21:38 Diperbarui: 2 Januari 2019   21:42 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, teori teranyar yang diajukann para saintis adalah konsep multiverse, bukan lagi universe---yang berarti semesta itu lebih dari satu. Jadi, andai di bumi terjadi ledakan penduduk maka solusi yang ditawarkan adalah mencari semesta yang baru untuk ditinggali.

Bagaimana mungkin?

Solusi ini didorong oleh beberapa penemuan:

  1. Ditemukannya partikel Tuhan (higgs boson) beberapa tahun silam, tepatnya pada Selasa, 3 Juli 2012, yang menjadi tonggak sejarah perkembangan fisika partikel.
  2. Ditemukannya bukti keberadaan gelombang gravitasi yang juga menjawab teka-teki tentang blackhole atau lubang hitam hingga konsep ruang dan waktu.

Kedua penemuan tersebut makin mengukuhkan teori-teori Einstein termasuk juga kemungkinan untuk menjelajahi waktu.

Krauss mengatakan bahwa jika medan partikel higgs-boson dimanipulasi dalam area yang besar sehingga memiliki energi, akan terjadi energi gravitasi yang repulsif. Akibatnya, benda-benda di alam semesta ini akan bergerak lebih cepat dari cahaya.

Seorang professor bernama Frank Tipler mempublikasikan sebuah jurnal tentang cara membuat mesin waktu. Jurnal tersebut berjudul Tipler Cylinder, yang telah dipublikasikan pada tahun 1974 . Mesin ini mampu membawa kita ke masa lalu.

Untuk membuat mesin waktu menurut Tipler, yang pertama dilakukan adalah membuat silinder yang sangat besar, kira-kira berdiameter 100 kilometer. Silinder ini pun harus memiliki massa yang sangat besar, dan sangat padat.

Jika sudah terpenuhi, silinder tersebut harus berputar dengan sangat cepat, hingga mampu mengganggu susunan ruang dan waktu. Jika hal ini sudah terpenuhi, maka gelombang gravitasi akan muncul. 

Teorinya, jika ada seseorang yang mampu mengikuti putaran dari silinder ini, ia akan masuk ke masa lalu karena waktu yang berjalan maju, akan berjalan mundur di sana. Semakin lama seseorang mengikuti rotasi silinder, maka semakin jauh ia akan mundur bersama waktu.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini para saintis juga sedang memikirkan kemungkinan untuk menemukan hunian baru. Sebagai langkah awal, mereka sedang mempersiapkan ekspedisi ke Mars---sebuah proyek untuk bermukim di sana. Bukan lagi hewan melainkan manusia. Proyek ini, master plan-nya dirancang oleh Buzz Aldrin, ditargetkan bakal terealisasi pada tahun 2039.

Jadi, mari kita tunggu saja. Jika beberapa dekade ke depan manusia benar-benar bisa mewujudkan semua ambisi itu, kita pun tak lagi ragu bahwa istilah "penjelajah waktu" dan "penjelajah ruang" akan benar-benar ada---dan barangkali kitalah salah satunya dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun