Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Nenek tentang "Bedandan" (Definisi Pendidikan yang Sebenarnya)

30 Desember 2018   00:27 Diperbarui: 30 Desember 2018   00:52 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun terkadang dari cerita ibu, cara nenek mengajarkannya dengan hard way  namun hasilnya sekarang disadari atau tidak ibu terus memanfaatkan ajarannya nenek tersebut untuk bertahan hidup bahkan ketika kehidupannya telah jauh lebih baik.

Beberapa hari yang lalu aku menemukan kata-kata bijak dari seorang Einstein bahwa Pendidikan itu adalah apa yang tersisa ketika seseorang lupa pada yang diajarkannya. Barangkali Ibu telah lupa apa yang dimasak nenek saat ia memberi pelajaran pertamanya tentang kehidupan itu, namun nilai-nilainya tetap terpelihara.

Jadi, ketika dua hingga tiga puluh tahun kemudian ia masih memberi kebermanfaatan bagi pembelajar, maka itulah barangkali yang disebut sebagai pendidikan yang sebenarnya.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun