Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setidaknya Ada Empat Alasan yang Akan Membuatmu Tergila-gila pada Fisika

10 Maret 2017   22:13 Diperbarui: 10 Maret 2017   22:57 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain kedua orang itu saya membayangkan kelak ada sebagian orang yang duduk di pemerintahan yang akan berdiskusi mengenai permasalahan-permasalahan lingkungan, sosial dan sebagainya yang berkaitan dengan adanya perkembangan teknologi terbaru itu. Saya membayangkan kelak ada sebagian orang yang semua pekerjaannya akan mempertimbangkan produk-produk teknologi lainnya untuk mempermudah pekerjaannya baik itu di kantor-kantor bahkan di sekolah-sekolah.

Saya membayangkan semua orang kelak akan menjadi orang tua, guru, dan atau pemuka agama yang akan memiliki peran paling penting untuk mengajarkan bagaimana menggunakan produk teknologi yang tepat dan mengontrol semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi yang kurang tepat bagi anak cucu kita. Dan bayangkan jika kita tidak memahaminya sekarang. Bagaimana kita bisa bijak menyikapi semua yang berkaitan dengan sains dan teknologi nanti? 

Alasan keempat adalah untuk menemukan Tuhan. Barangkali alasan mengapa pada akhirnya hampir semua ilmuwan akan menghadapi pertanyaan yang sama yaitu tentang apakah ia mempercayai Tuhan atau tidak dikarenakan orang-orang ingin tahu apakah ia mengenal atau mengakui penciptanya atau tidak setelah ia mengetahui lebih banyak daripada yang diketahui oleh orang-orang kebanyakan. Atau barangkali, jauh dibenak banyak orang, mereka sebenarnya ingin keyakinannya diakui sebagai kebenaran oleh orang-orang yang dianggap lebih banyak tahu. Meskipun seperti semua pertanyaan yang kadang tersesat, sebagian besar jawabannya pun tidak pernah menemukan rumah yang benar. Pertanyaannya masih ada, masih di tempat yang sama, belum terselesaikan. Saya ingin menegaskan bahwa kata barangkali menunjukkan itu hanyalah sebatas asumsi saya saja. Terserah pembaca hendak memikirkan asumsi-asumsi lainnya.

Sampai di sini, apakah keempat alasan itu belum cukup bagimu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun