Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Interval

8 Maret 2016   10:30 Diperbarui: 10 Maret 2016   18:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengangguk saja. Sementara itu pelayan sampai di meja kami untuk mengantarkan santap malam. Pembicaraan berhenti sejenak.

“Ya, inilah yang dinamakan cinta.”

“Suatu saat nanti kau juga pasti akan merasakannya.”

“Maukah kamu mengizinkan aku menikah dengan ibumu?”

Tampaknya aku menjatuhkan sesuatu ke lantai. Ternyata dompetku yang berwarna hijau daun yang merupakan hadiah ulang tahunku yang ketujuh belas dari ibu.

“Ibu tidak akan memaksamu untuk harus setuju.”

“Bagaimanapun ibu akan menghargai keputusan yang akan kamu buat.”

Sepertinya ibu menyadari kekikukanku saat itu.

“Ya, aku hanya tidak menyangka bahwa orang itu adalah guru BKku di sekolah.”

Aku memaksakan diri tersenyum pada ibu. (*)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun