Hebatnya lagi Guardiola pun paham terlihat paham betul tampilnya Alexis dan pengaruhnya bagi city. Tak ingin dibombardir Sanchez ia memainkan Jesus Navas sebagai bek kanan. Hal itu terbuti walau beberapa kali gerakan Sanchez mampu ditutupi Navas, namun tetap saja Alexis mampu membuat tekanan pada di lini belakang City.
Taktik Wenger memainkan dua gelandang bertahan, Granit Xhaka dan Francis  Coquelin agar dapat mengimbangi kekuatan City terbukti dalam beberapa kasus dapat dikatkan ampuh. Namun, dalam kasus lainnya ternyata strategi ini justru membuat Arsenal sering terlihat kebingungan sendiri ketika mereka sudah memasuki daerah permainan City.
Situasi itu membuat Mesut Oezil terpaksa harus bekerja keras. Statusnya sebagai pengatur serangan membuatnya ia harus turun ke dalam demi mendapatkan bola. Sebaliknya situasi berbeda didapati David Silva di City, ia diuntungkan dengan keberadaan De Bruyne yang tampil sebagai gelandang tengah.
Keberadaan De Bruyne di lini tengah City tampak sekali memberikan keuntungan bagi City. Sementara Arsenal sepertinya tidak ada pemain dengan tipe yang sama. Membuat De Bruyne mendominasi lini tengah lapangan dengan mudah.
Jadi sekali lagi harus diakui keberadaan Alexis Sanchez dan Mesut Oezil pada laga kemaren memberi pengaruh besar bagi Arsenal. Bukan hanya membuat Arsenal dapat memberikan tekanan balik kepada City, tetapi para pemain Arsenal lainya pun juga mampu menciptakan gol balasan.
Arsenal kini tertinggal tujuh poin dari penguasa empat besar, The Citizens, yang bahkan masih memegang satu pertandingan yang siap dimainkan. Sementara, The Gunners masih harus menghadapi laga-laga berat kontra Tottenham Hotspur dan Manchester United -- yang juga tengah berjuang keras merebut empat besar -- dalam perjalanan menuju akhir musim.
 Katakanlah hasil positif menyertai Arsenal di seluruh sisa laga musim ini dan spot terakhir UCL sukses disegel, hal itu sepertinya tidak akan mengurangi tuntutan fans agar petinggi klub segera melengserkan Wenger. Bahkan, boleh jadi para loyalis bakal "memberontak" dengan meminta sang juru taktik didepak sebelum musim berakhir bilamana di sembilan partai tersisa laju Arsenal compang-camping.
Apa pun keputusan klub dan Wenger, harus diakui Arsenal terancam gagal tampil di Liga Champions musim depan untuk pertama kalinya sejak 1997. Kecuali, manajemen tiba-tiba mendengar suara fans dengan memecat Wenger sebelum musim berakhir, setidaknya demi mengangkat kembali gairah para pemain dan suporter.
Arsene Wenger terus dihujat dan diminta turun oleh fans Arsenal. Wenger tidak membuat awal yang baik untuk mencari simpati fans Arsenal Arsenal dinilai masih menyuguhkan permainan yang enak untuk disaksikan, Tapi, ada satu hal dalam diri The Gunners yang hilang hingga susah juara.
Tak dimungkiri, karier Wenger bersama Arsenal memang tengah berada di ujung tanduk setelah mengalami rangkaian hasil minor musim ini, tak terkecuali kala diluluhlantakkan Bayern Munich 10-2 secara agregat di Liga Champions. Badai kecaman, sejak hasil pahit itu, terus mengalir deras dengan menyuarakan 'Wenger Out' di sekitaran Emirates sebelum kick-off laga City.