Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Soal Verifikasi Klub, BOPI Ultimatum PSSI

29 Maret 2017   17:07 Diperbarui: 30 Maret 2017   01:00 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspek insfratruktur, hal ini terkait dengan penunjukan stadion yang dinilai layak untuk menggelar pertandingan, termasuk juga kejelasan stadion yang akan digunakan saat bermain kandang. Mengingat memang ada klub yang bergeser home based-nya seperti macam Bhayangkara FC dari Surabaya ke Stadion Patriot Bekasi.

Mengingat sudah mepetnya waktu, tentu pertanyaanya adalah kapan verifikasi klub ini sesunguhnya akan dilaksanakan? Seperti kita ketahui, Waketum PSSI Djoko Driyono pernah mengatakan, pelaksanaan verifikasi akan dilakukan diawal April sebelum kick off kompetisi. Sementara Untuk teknis pelaksaan di serahkan sepenuhnya kepada operator baru bernama PT Liga Indonesia Baru.

"Teknis pelaksanaannya menunggu rapat klub dengan operator kompetisi yang akan dilaksanakan akhir bulan ini karena kesepakatannya dua pekan setelah pertemuan lalu (16/3). Termasuk apakah verifikasi didatangi ke masing-masing klub atau hanya mengecek kelengkapan administrasi saja. Semua akan diputuskan di rapat itu," jelasnya.

Dikatakan juga PSSI nantinya sekalian akan mengecek untuk penerapan lisensi klub profesional bagi ke 18 klub peserta Liga 1 ini. Dari lima aspek itu yang disebutkan diatas terdapat 49 item yang harus dipenuhi. Kalau terpenuhi nantinya klub-klub tersebut akan bisa berkompetisi di level antar klub Asia. PSSI berencana akan menerapkan lisensi klub profesional berstandar AFC ini di musim kompetisi 2018 nanti.

Fakta bahwa dalam dua tahun terakhir, hanya tiga klub yang sudah memenuhi persyaratan standar lisens klub ini yakni, Persib Bandung, Persipura Jayapura, dan Arema FC. Sementara untuk 2018 nanti, Indonesa akan mendapatkan tiga slot untuk kejuaraan level Asia. Satu slot untuk kualifikasi Liga Champions Asia dan dua slot langsung tampil di putaran final Piala AFC.

Sejauh ini yang menjadi kekurangan atau kedala utama bagi klub Indonesia, adalh soal intrastruktur seperti fasilitas stadion, dan lapangan latihan, serta terkait lisensi kepelatihan, Untuk catatan lisensi klub ini merupakan syarat mutlak untuk ikut terlibat di turnamen level Asia. Jadi kalau seandainya predikat juara kompetisi 1-3 klub belum terlisensi, sementara peringkat 4-6 sudah, maka bisa saja nantinya jatah untuk tampil di AFC Cup dan Liga Champions Asia bergeser ke peringkat empat dan enam tersebut.

Sebelumnya persoalan verifikasi klub ini pernah menjadi momok juga bagi klub-klub peserta kompetisi liga nasional dimusim 2015-2016 lalu. Dimana seperti kita ketahui waktu itu PSSI tetap ngotot menggulirkan kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia ini dengan 18 klub padahal Bopi tidak mengeluarkan rekomendasi untuk klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Meski BOPI menyatakan tidak meloloskan Arema dalam verifikasi untuk LSI 2015, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono yang juga Sekjen PSSI ini memastikan tidak ada perubahan proyeksi yang telah disusun. "Prinsipnya, PT LI ingin menjalankan sesuai apa yang digariskan PSSI dan untuk peserta, kami harus menjalankannya dengan 18 klub untuk menjaga validitas yang telah ditetapkan PSSI, tidak ada pengecualian. Arema dan Persebaya Surabaya tetap dalam posisi sebagai peserta LSI 2015 dan tetap melakukan persiapan kompetisi," tegas Joko wkatu itu.

Alasan BOPI waktun itu menurut Ketuanya Noor Aman, klub Arema Malang dan Persebaya Surabaya terkendala legalitas."Kita sudah tahu, dua klub ini terkendala warisan masa lalu yang belum terselesaikan, antara kedua kelompok yang mengklaim kepemilikan klub," katanya.

Namun anehnya keputusan BOPI tersebut tidak berpengruh bagi klub yang dinyatakan tidak lolos mereka tetap berpegang pada pengelola liga waktu itu, yakni PT Liga Indonesia. Sementara Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) juga menyatakan agar PSSI tetap independen dan tidak boleh terpengaruh pihak luar dalam menjalankan agenda-agenda sepak bola di Indonesia.

FIFA mengingatkan PSSI sebagai anggota asosiasi agar bisa mengelola urusannya sendiri secara independen tanpa pengaruh dari pihak luar sebagaimana diatur pasal 13 dan 17 Statuta FIFA. Adapun pasal 13 ayat 1 Statuta FIFA menyebutkan bahwa anggota asosiasi harus tetap independen, sedangkan pasal 17 ayat 4 menjelaskan FIFA tidak akan mengakui keputusan yang dibuat oleh badan tidak resmi dari asosiasi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun