Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Imbas Kisruh Freeport, Persipura Terancam Gagal Ikut Liga 1

17 Maret 2017   21:16 Diperbarui: 18 Maret 2017   06:00 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : SportSatu

Persipura terlalu bergantung pada PT Freeport Indonesia dan Bank Papua yang memang secara faktanya harus diakui selama mendukung keberadaan mereka diajang kompetisi, namun tentu pertanyaanya apakah Persipura sudah menjadi Tim Profesional khusunya dalam pengelolaan sumber daya keungan mereka?

Kalau berbicara prestasi, siapa sih di Indonesia yang tak kenal kedigdayaan Tim Mutiara Hitam, Persipura ini? Persipura dilevel kompetisi tingkat internasional Persipura merupakan Tim pertama Indonesia yang pernah lolos menembus babak semifinal Piala AFC 2014 lalu sementar di level kompetisi lokal Persipura langanan Juara, terakhir tahun lalu merek Jurara Torabika Championship penganti kompetisi yang terhenti.

Jadi tentu sayang seribu kali sayang jika seandainya ini benar-benar  terjadi Persipura gagal ikut Liga 1 yang menjadi Liga perdana PSSI di era kepengurusan baru Edy rahmayadi ini. Tentu pertanyaanya adalah apakah tim Mutiara hitam ini sudah dikelolah secara professional dari segala aspeknya?

Salah satunya misalkan pendapatan dari penonton di stadion saat mereka menghadapi tim tamu. Dalam hal ini seperti pengelolaan sumber pendapatan tim dari supporter pendukung fanatiknya dan penonton lainya yang dating di Stadion. Dari apa yang kita ketahui pengelolahan tiket ketika bermain kandang seharusnya tim bisa mendapatkan pendapatan yang maksimal.

Stadion penuh tentu bukan menjamin apakah penonton tersebut memiliki tiket yang sah untuk masuk kestadion atau sebaliknya sepi karena pendukun/penonton kesulitan mendapatkan tiket, tiket lebih banyak ditangan calo yang harganya jauh diatas harga normal. Dalam hal ini kemudahan mendapatkan tiket.

Terlalu banyak penonton gratisan yang selama ini duduk manis di Tribun VIP hingga VVIP tanpa mengeluarkan biaya untuk mendukung tim. Hal ini jelas sangat berdampak kepada keuangan tim yang tidak memadai. Mungkin dalam hal ini Persipura bias mencontoh seperti tim Persib, Arema bermain yang selalu dipadati penonton yang sudah dikelola dengan baik sehingga mereka mendapatkan penghasilan maksimal ketika laga kandang. laga kandang yang selalu ramai dapat memberikan dampak positif untuk keuangan tim.

Pentingnya peran sosial media dalam era tekhnologi seperti sekarang ini, seperti yang di miliki persib.co.id dan aremafc.com. tidak dilakukan oleh Persipura. Kita tidak menemukan Website Persipura di mensin pecari Google. Dengan demikian tentu bias dikatakan Persipura tidak dapat memaksimalkan kemajuan teknologi dengan baik.  Persipura tidak memiliki website yang bagus untuk dapat menarik perhatian calon sponsor yang sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan hubunganya dengan dengan suporternya sebagai pendukung setia.

Ini tentu menjadi masalah serius karena hampir semua tim yang berlaga di Liga 1 ini terutama yang berasal dari wilayah Barat Indonesia sudah dengan baik mengelolah media digital mereka untuk dapat menarik perhatian sponsor. Karenanya memang tentu sponsorship juga membutuhkan sisi keuntungan yang didapatkan mereka ketika perusahaannya sudah mengeluarkan banyak biaya.

Perusahaan tentu sangat menginginkan/membutuhkan  promosi yang sebanyak mungkin dari tim yang disponsorinya lewat sosial media maupun website tim yang dimiliki tim tersebut, sehingga ada simbiosis mutualisme, kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, Jika media digital seperti website dan sosial media saja tidak dimiliki Peripura bagaimana sponsor mau tertarik mendukung Persipura?

Inilah sesungguhnya persoalan klasik klub sepakbola professional di negri ini, sepertinya kalau dilihat dari sekian klub yang ajan belaga di kompetisi liga 1 ini sepertinya hanya klub sekelas Persib atau mungkin Arema, Bali United  lah yang sudah melakukan hal-hal seperti diatas sehingga mereka siap utnuk mengarungi musim kompetisi berikutnya.

Persib bisa menjadi contoh yang baik bagi klub sepakbola di Indonesia. Persib saat ini bisa dikatakan klub paling sehat di Indonesia. kita tidak pernah mendengar berita buruk terkait situasi keuanganya. Persib mendapat sokongan dari konsorsium beberapa perusahaan dan dikelola oleh sebuah badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yakni PT. PBB ( PT. Persib Bandung Bermartabat) yang siap mendukung Persib untuk berlaga di kompetisi. Kono kabarnya Persib disediakan budget fresh sebesar 30 Miliar Rupiah per musim kompetisi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun