Akhirnya pertaka itu datang juga dimenit ke 90 diakhir babak kedua, Shaun Cummings menjadi pahlawan kemenangan Milwall lewat gol tunggalnya. Menusuk dari sisi kanan, Cummings berhasil mengecoh dua pemain Leicester sebelum menembakan bola ke tiang dekat tanpa bisa diadang Zieler. Gol itu bertahan sampai akhir pertandingan dan Milwall pun menang 1-0 berhak lolos ke perempat final Piala FA.
Sampai pekan ke-25, Leicester City tertahan di peringkat ke-17 atau satu setrip saja di atas zona degradasi. Hanya selisih satu poin di atas Hull City, Kalau saja sampai Leicester benar-benar terdegradasi di akhir musim, tentu ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kemunduran besar dalam dunia sepakbola di Ingris mengingat mereka baru saja mencicipi gelar juara Premier League musim lalu (2015-2016).
Kalau benar itu terjadi maka Leicester, mengulangi tragedi yang juga pernah terjadi di Inggris pada delapan dekade silam menimpa Manchester City. The Citizens kala itu juga finis sebagai kampiun Liga Utama Inggris (ketika itu First Division) 1936-1937. Namun di musim berikutnya mereka justru terdegradasi karena finis di peringkat ke dua terbawah! Kompetisi musim 1937-1938
Dengan melihat fakta yang terjadi saat ini, tentu harus diakui bahwa keberhasilan Leicester City menjadi juara Liga Inggris pada musim lalu itu memang sebagai sebuah keajaiban. Mereka sanggup mengalahkan tim besar Inggris yang selama ini menjadi tim langanan juara seperti Manchester United, Chelsea, Arsenal serta Manchester City. Walau sesungguhny gelar itu menjadi gelar Juara Liga Inggris terburuk jika dilihat dari lima musim terakhir. Hal itu bisa dilihat mulai dari pencapaian poin yang hanya 81 angka, berikutnya produktifitas gol yang juga hanya 68 gol menjadi jumlah gol terrendah atau terburuk kalau dilihat dari pencapaian dalam 5 musim terakhir.Â
Berdasarkan statistik, memng tidak ada tim juara Liga Inggris khususnya pada lima musim terakhir yang menjadi juara dengan raihan poin dibawah 85 angka. Manchester City yang merebut dua gelar dalam 5 tahun terakhir berhasil mengoleksi 89 angka pada musim 2011-2012 dan 86 angka pada musim 2013-2014.
Begitu juga dengan Manchester United dan Chelsea yang masing-masing berhasil sekali meraih gelar juara dalam lima musim terakhir. Chelsea menjadi juara dengan raihan poin 87 angka sementara Manchester United menjadi kampiun musim 2012-2013 dengan meraih 89 angka.
Berikut data statistik Juara Liga Inggris dalam lima musim terakhir:
Manchester City (2011-2012) 89 angka,28 menang, 5 seri, 5 kalah. G 93, K 29
Manchester United (2012-2013) 89 angka, 28 menang ,5 seri, 5 kalah. G 86 K 43
Manchester City (2013-2014) Â 86 angka, 27 menang, 5 seri, 6 kalah. G 102 K 37
Chelsea(2014-2015) 87 angka, 26 menang, 9 seri, 3 kalah. G 73 K 32
Leicester City (2015-2016) 81 angka, 23 menang, 12 seri, 3 kalah. G 68 K 36
Dari data diatas Jelas terlihat sisi produktivitas gol, Leicester sebagai tim juara memang paling sedikit. Torehan 68 gol mereka musim ini menjadi yang terendah kedua (sama dengan MU) dalam 5 musim terakhir. Chelsea berada di peringkat kedua dengan hanya mencetak 73 gol musim lalu.
Dari sisi kebobolan, Leicester juga tak mampu melampaui raihan Chelsea. The Blues hanya kebobolan 32 gol musim lalu sementara Leicester menjadi juara dengan kebobolan 36 gol.