Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tersingkirnya Mahaka Sport Si Penggagas Piala Presiden

21 Januari 2017   22:08 Diperbarui: 22 Januari 2017   10:27 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang banyak diberitakan dalam beberapa hari belakangan ini. PSSI akan mengelar Piala Presiden 2017 yang direncanakan berlangsung mulai 31 Januari 2017 mendatang. Turnamen ini menjadi ajang pre-season sebelum berlangsungnya kompetisi resmi maret mendatang. Turnamen Piala Presiden kali ini akan diikuti oleh 20 klub. 18 dari ISL dan 2 dari Divisi Utama.

Pembukaan turnamen direncanakan akan berlangsung di stadion Pakansari Cibinong, Bogor. Selanjutnya pertandingan babak penyisihan akan berlangsung di lima kota masing-masing Bandung, Bali, Madura, Sleman, dan Malang

Kalau kita kembalikan ingatan kita untuk melihat sejenak alasan utama dari pihak operator penyelenggara kala itu Mahaka Sports untuk menyelenggarakan turnamen Piala Presiden ini pada tahun 2015 silam itu. Turnamen Piala Presiden ini waktu itu dimaksudkan sebagai pengganti kompetisi yang terhenti akibat kisruh berkepanjangan Kemenpora dan PSSI kala itu. Dengan adanya turnamen Piala Presdien ini diharapkan bisa menjadi ajang bagi klub, pemain agar tetap dapat menjaga kondisi dan performancenya.

Hal itu dikatakan oleh Erick Tohir yang juga menjabat sebagai Ketua Organizing Committee pada Piala Presiden tersebut. "Tujuan kami hanya satu, yakni menjalankan roda kompetisi yang sempat terhenti. Terlepas dari segala konflik yang ada, Piala Presiden netral," ujar Thohir

Memang harus diakui turnamen tersebut akan berlangsung tidak akan seketat dan segreget kompetisi resmi, namun setidaknya dengan adanya turnamen tersebut tentu bisa dijadikan solusi bagi klub dan para pemain untuk tetap bisa menjaga agar sepakbola tidak lumpuh total.

Beruntung inisiatiff pihak Mahaka Sport ini mendapat respon positif dari PSSI kala itu, walau sesungguhnya sempat juga ada keraguan, bisa apa tidaknya terselengaranya hajatan tersebut. Rekomendasi yang diberikan PSSI kala itu memberikan fasilitas berupa perangkat pertandingan dan izin bagi klub ISL untuk dapat ikut berpartisipasi.

Piala Presiden, yang murni menjadi inisiatif Mahaka tersebut semua dilakukan dengan mandiri mulai dari mencari dana, sponsor, dan lain-lain. Turamen waktu itu diikuti oleh 16 tim yang dibagi dalam empat grup. Masing-masing grup diisi oleh empat tim. Ketika memasuki babak perempat final dan semifinal, format kompetisi yang dipakai adalah home and away.

Memang perlu diketahui juga bahwa turnamen Piala Presiden waktu itu tidak memasang logo PSSI, karena mereka tidak mau terlibat dalam kisruh sepak bola yang sedang melanda sepakbola nasional kala itu.

Yang menarik juga adalah, Mahaka Sport sebagai panitia penyelenggara Piala Presiden 2015 kala itu, dikatakan berhasil meraih keuntungan sebesar Rp1,5 miliar. Hal itu diketahui setelah mereka melakukan proses audit keuangan.

Seperti yang disampaikan oleh Erick Thohir pemilik Mahaka Sport, setelah ia melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta guna melaporkan hasil audit keungan penyelenggaraan Piala Presiden tersebut. “Seperti yang kami janjikan, setelah Piala Presiden selesai, harus melaporkan keuangannya. Nah, keuangannya diaduit oleh Pricewaterhouse Coopers [PwC],” 

“Alhamdulillah masih ada sisa dana Rp1,5 miliar lebih dari total pemasukan kurang lebih Rp45 miliar. Kami sudah bayar pajak penghasilan, dan PPN kurang lebih hampir Rp6 miliar. Jadi negara juga mendapat pemasukan.”

Dan sempat juga dikatakan bahwa keuntungan dari turnamen tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan berikutnya. “Sisa Rp1,5 miliar tetap ada di account. Nanti, mungkin di kemudian hari, ada Piala Presiden lagi, saya belum tahu, masih menunggu arahan beliau.” di sini

Kembali ke Piala Presiden 2017, namun apa yang terjadi kemudian? Pengurus PSSI periode 2016-2020 ini ternyata lebih memilih tidak mengikut sertakan Mahaka sport dalam ajang Piala Presiden tahun ini (2017). Mereka akan menjalankan sendiri ajang yang sesunguhnya sudah lekat dengan nama Mahaka Sport si pengagas Piala Presiden 2015 tersebut. Piala Presiden kala itu sempat menyedot perhatian publik di tengah kegiatan sepakbola yang sempat mati suri akibat vakumnya kompetisi.

PSSI sekaligus mengatakan akan menjadikan ajang turnamen Piala Presiden ini sebagai langkah uji coba dalam menerapkan regulasi pemain asing, dan batasan usia dll. "PSSI akan menjalankan langsung Piala Presiden kali ini. Kami akan menyiapkan Steering Committee dan Organizing Committee di berbagai daerah nantinya.," kata sekjen PSSI, Ade Wellington.

Tentu ini agak sedikit menjadi aneh, bagaimana bisa PSSI sebagai induk oraganisasi sepakbola akan bertidak sekaligus sebagai 'operator penyelengara' turnamen? Padahal seperti yang kita ketahui saat ini ada tiga nama yang sudah berpengalaman tampil sebagai penyelengara turnmen/kompetisi seperti PT Liga, Mahaka Sport, dan terakhir PT Gelora Trisula Semesta (GTS)

Dengan memutuskan menyelengarakan sendiri turnamen tersebut. Tentu ini bisa dikatakan kebijakan yang terlalu berani dari PSSI. Mengingat tentunya nanti publik dan klub akan membandingkan dengan apa yang dulu pernah dilakukan Mahaka sewaktu tampil sebagai pihak penyelengara, mulai dari kemasan turnamen, nominal hadiah yang didapat setiap peerta, hingga regulasi pertandingannya nanti seperti apa. 

Apakah nantinya kebijakan ini tidak akan merepotkan PSSI? Karena tentunya akan banyak permasalahan yang nantinya akan dihadapi sebagai penyelenggara. Apkah PSSI akan melakukan hal yang sama seperti yang dulu dilakukan Mahaka Sport? Berani menyuntikan dana Rp 600 juta kepada setiap peserta. Angka itu pun dikatakan waktu itu akan terus bertambah bila klub berhasil lolos dari babak penyisihan grup.

Mereka (Mahaka Sport) waktu itu menyiapkan Rp 3 miliar untuk tim  juara, runner-up Rp 2 miliar, posisi ketiga Rp1 miliar, sementara untuk peringkat keempat Rp500 juta dan top scorer/pemain terbaik meraup Rp 250 juta dan tim terbaik Rp 250 juta. Belum lagi uang bonus tambahan untuk klub-klub yang mendapatkan rating tertinggi dalam penayangan seiaran langsung televisi. (di sini)

Termasuk juga dana untuk tuan rumah penyelengaraa waktu itu Mahaka Sport memberikan uang Rp 350 juta untuk keperluan tuan rumah. Mulai membayar akomodasi peserta grup, biaya penyelenggaraan termasuk sewa stadion, dan izin serta lain-lain.

Tapi, Ok lah kalau memang itu sudah menjadi keputusan PSSI mari kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti, tentunya sembari berharap mudah-mudahan turnamen Piala Presiden kali ini (2017) bisa berlangsung sesukses penyelengaraan Piala Presiden tahun 2015 lalu yang diselengarakan oleh si penggagas turnamen ini Mahaka Sport ……….Bravo Sepakbola Indonesia

Borneo 21 Januari 2017

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun