Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vietnam Didenda atas Insiden Pelemparan Bus Timnas Indonesia di Piala AFF 2016

5 Januari 2017   22:07 Diperbarui: 6 Januari 2017   00:00 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat dengan kejadian memalukan yang dialami timnas Indonesia ketika mereka berhasil menahan imbang 2-2 Vietnam di Stadion Nasional My Dinh, (7/12/2016). Dimana dengan hasil imbang tersebut timnas Indonesai berhak maju ke babak Final karena mereka unggul agregat 4-3 atas Vitnam. Sebelumnya pada laga leg pertama Indonesia juga menang 2-1 atas Vietnam di stadion Pakansari cibinong Bogor. (3/12/2016).

Namun sayang keberhasilan tim nasional Indonesia melaju ke partai final Piala AFF 2016 itu diwarnai oleh insiden pelemparan batu yang dilakukan oleh oknum suporter Vietnam ke bus yang membawa timnas Indonesia untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Dari kronologi kejadian, diketahui ketika itu bus masih berada di depan stadion, kebetulan jalanan masih macet karena berbarengan dengan bubarnya penonton. saat itu bus timnas Indonesia memang kebetulan hanya dikawal oleh satu motor kepolisian itu. Tiba-tiba ada lemparan batu yang mengenai kaca depan bagian kanan. pelaku pelemparan langsung kabur dan menghilang di tengah kerumunan massa.

Akibat dari pelemparan itu, serpihan pecahan kaca tersebut mengenai dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi yang terkena di bagian jari-jarinya. Sementara asisten pelatih kiper, Gatot Prasetyo juga terkena serpihan kaca di bagian kaki.

Mendengar insiden tersebut pihak perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam langsung datang. Mereka berinisiatif memberikan pengawalan tambahan agar timnas dapat kembali ke hotel dengan aman.

Terkait insiden pelemparan ini, Pihak Vietnam pun langsung meminta maaf atas ulah oknum suporternya tersebut. Namun tentu saja permintaan maaf tersebut tidak cukup dan bukan berarti persoalan tersebut selesai begitu saja. Merekapun juga berjanji akan melakukan evaluasi agar pengamanan bisa diperketat lagi di masa depan.

VFF juga mengatakan akan memaksimalkan perlindungan para penonton dan tim agar lebih aman. Bahkan pihak VFF juga sudah merencanakan usulan untuk mengawal mobil bus tim di kedua sisinya agar meminimalisir penonton yang akan melakukan kerusuhan di dekat mobil tim lawan.

Pihak Indonesiapun melaporkan Kejadian ini kepada AFF selaku otoritas tertinggi sepakbola Asia Tenggara. Berdasarkan laporan tersebut maka Federasi Sepakbola Asia, AFC, akhirnya menjatuhkan sanksi bagi Vietnam suporternya terbukti menyerang bus tim nasional Indonesia di Piala AFF 2016 lalu.

Kemaren Rabu 4 Desember AFC secara resmi sudah mengeluarkan sanksi bagi Vietnam berupa sanksi denda sebesar 38 ribu dollar AS atau sekitar Rp 507 juta yang harus dibayarkan oleh Federasi Sepakbola Vietnam (VFF). di sini

Hal itu juga disampaikan langsung oleh sekretaris jenderal VFF, Le Hoai Anh. "AFC mengumumkan sanksi denda sebesar 38 ribu dollar dan mengeluarkan peringatan karena insiden semacam itu baru pertama kalinya terjadi di sini," ujar Anh Rabu (4/1/2017).

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Indonesia & Thailand juga menerima sanksi akibat Insiden Flare

Sementara itu terkait dengan penggunaan flare dalam pertandingan sepak bola yang memang dilarang keras oleh FIFA. Karena dikhawatirkan asap yang mengepul usai flare dinyalakan dapat mengganggu jalannya pertandingan.

Sepanjang ajang piala AFF kemaren, penggunaan Flare ini sempat terjadi pada ajang piala AFF ini. pertama kala timnas Indonesia menjamu Vietnam pada laga pertama partai semifinal piala AFF 2016 yang berlangsung di stadion Pakansari Bogor.

Akibat dari kejadian itu Indonesia akhirnya harus menerima nasib, sudah gagal juara namun masih dikenai sanksi denda akibat ulah penontonnya sendiri. sanksi dijatuhkan AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) Indonesia dikenai denda sebesar lima ribu dollar AS atau sekitar Rp 67 juta.


Insiden yang sama juga terjadi pada pada laga leg kedua partai final Piala AFF 2016 antara Thailand Vs Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok. Insiden di Bangkok ini lebih justru parah dari kejadian di pakansari, sebuah flare diterbangkan suporter Thailand dari tribun timur Stadion Rajamangala dan jatuh tepat di tengah lapangan pertandingan, membuat asap putih di tengah lapangan.

Walau atas kejadian tersebut, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) mengatakan berjanji akan memburu para suporter yang telah menyalakan flare tersebut bahkan merekapun sampai menyediakan hadiah 300 ribu baht bagi yang bersedia memberikan informasi. Masing-masing informan akan mendapat imbalan sebesar 30 ribu baht atau sekitar Rp11,19 juta. Bila terbukti, para pelaku bisa diseret ke pengadilan dengan tuduhan menciptakan gangguan keamanan

Namun Komisi disiplin (Komdis) AFC tetap mengeluarkan keputusan sanksi terhadap Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) terkait insiden tersebut. Dalam surat keputusannya, Komdis AFC memberikan sanksi denda kepada FAT sebesar 30 ribu dollar AS (sekitar Rp400 juta). Denda tersebut harus dibayar dalam waktu 30 hari setelah putusan itu diberikan. Selain itu, FAT juga diancam bakal terkena hukuman yang lebih berat lagi, jika pelanggaran itu terulang kembali. 

Semoga saja semua ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi federasi sepakbola masing-masing negara dikawasan Asean ini, sehingga kedepan persoalan yang tidak perlu terjadi ini, jangan sampai terulang kembali......... 

Borneo 05 Januari 2016

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun