Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Magis Dua Gol & Tradisi Pemenang Final Leg Pertama, Juara di Piala AFF

15 Desember 2016   20:20 Diperbarui: 15 Desember 2016   20:36 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikutnya pada laga leg kedua yang berlangsung di Stadion My Dinh Vietnam. Timnas Indonesia secara dramatis berhasil memastikan langkahnya maju ke babak final dengan bermain imbang 2-2 atas Vietnam. Kondisi seperti itu membuat Indonesia unggul agregat 4-3 atas tuan rumah Vietnam. Ke dua gol timnas itu diciptakan oleh Stefano Lilipaly dan penalti dari Manahati Lestusen.

Kemaren malam, pada Leg pertama partai final yang berlangsung di Stadion Pakansari Cibinong. Bogor. Timnas Indonesia melanjutkan 'keajaiban' jumlah golnya dengan kembali berhasil mencetak dua gol mengalahkan pasukan Gajah Putih 2-1. Kedua gol itu dipersembahkan oleh Rizky Pora dan Hansamu Yama.

Selain itu yang mencengangkan juga adalah terciptnya dua gol ke gawang Thailand tersebut dapat dikatakan sedikit aneh. Entah ini kebetulan atau tidak, kedua kalinya dua gol yang tercipta tersebut terjadi sama-sama berselang hanya beberapa menit saja. Hal itu dapat kita lihat dari data gol timans di kedua pertandingan yang sudah dilakukan. Seperti saat babak penyisihan group A. Lerby mencetak gol pada menit ke-53 dan Boaz mencetak gol pada menit ke-56, hanya berselang beberapa menit. Begitu juga dengan yang terjadi pada laga kemaren dua gol Timnas tercipta juga hanya berselang lima menit saja. Gol Rizky Pora pada menit ke-65 dan Gol Hansamu Yama pada menit ke-70.

Jadi kalau kita melihat ke tren terciptanya gol-gol tersebut. Tentu rasanya peluang bagi timnas untuk dapat mencetak dua gol lagi ke gawang Thailand, tentu bukan sesuatu yang mustahil. Namun, tentu untuk untuk mencapai semua itu, anak asuh Opa Riedl harus bermain dengan tenang, lebih sabar dan solid menghadapi gempuran Thailand yang tentunya bisa dipastinya akan memakai strategi menyerang total karena mereka hanya butuh menang 1-0. 

Tradisi tim pemenang Final leg pertama akan tampil jadi Juara AFF

Sejak diberlakukannya laga final Piala AFF (2004) dengan sistim Home & Away yang bertujuan untuk lebih mempopulerkan turnamen ini ditengan masyarakat masing-masing Negara peserta khusunya finalis.  

Jadi kalau ada yang mengangap aneh dengan sistim penyelengaraan final dengan sistim ini, tentu harusnya juga dapat menyadari misi yang dikandung dengan diberlakukanya sistim ini, Bayangkan apa yang terjadi kalau pada turnamen kali ini, Indonesia & Thailand yang tampil sebagai finalis akan memainkan laga finalnya di tempat penyelengara Vietnam atai Filipina, siapa yang akan menonton laga penting ini? sementara masyarakat sepakbola kedua bangsa ( Indonesia & Thailand) tentu ingin menonton timnasnya bermain.

Seandainya laga berlangsung di Vietnam tentu bisa dipastikan akan sepi dari penonton. Karena jelas sakit hati penonton vietnam tentu belumlah hilang atas tumbangnya tim kesayanganya Vietnam dari anak asuk Opa Riedl. Bisa dipastikan mereka tidak akan mau keluarkan uang untuk menonton laga tersebut. Seperti kita ketahui seusai lag kemaren malah ada oknum yang sampai melempari bus yang ditumpangi timnas Indonesia. Begitu juga dengan timnas Thailand yang memang juga tidak disukai oleh publik sepakbola Vietnam. Sementara kalau partai final berlangsung di Filipina tentu akan lebih parah lagi, negri pecinta basket itu pastinya tidak akan memperdulikan laga penting ini. Apa lagi timnas negaranya juga sudah tumbang duluan dibabak penyisihan group.

Kembali ke fakta unik dan menarik dari piala AFF yang dulunya bernama Piala Tiger ini. Boleh percaya atau tidak, para pemenang final leg pertama ternyata selalu tampil sebagai pemenagn Piala AFF ini.

Memang kalau kita ikuti sejak perubahan format laga final piala AFF ini diberlakukan pada tahun 2004. Sudah empat tim berbeda yang berhasil tampil menjadi juara. Singapura tiga kali tampil sebagai juara (2004, 2007, 2012), lalu Veitnam (2008), dan Thailand (2014). Yang menarik dari ketiga tim tersebut adalah mereka lebih dulu memenangi leg pertamanya.

Seperti, Singapura saat mereka juara di 2004, pada leg pertama mereka berhasil mengalahkan Indonesia 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Kemudian pada partai kandang mereka di singapura mereka kembali unggul 2-1..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun